HousingEstate, Jakarta - Krisis di sektor properti sudah berulangkali terjadi yang memukul kalangan pengembang. Cukup banyak yang gulung tikar tapi tidak sedikit pula yang bangkit dan menjadi lebih besar dari sebelumnya. “Melemahnya industri properti dua tahun belakangan ini membuat setiap pelaku di sektor properti menjadi lebih matang,” ujar Wakil Direktur Utama PT Agung Podomoro Land Tbk (APL) Indra W. Antono, kepada housing-estate.com di Jakarta, Kamis (12/1).

Selain itu pengembang juga lebih fokus dalam mengembangkan proyek propertinya. Mereka menyasar segmen pasar yang potensinya sangat besar dan konsumennya lebih pasti (captive market). Yaitu kalangan menengah yang membutuhkan properti dengan harga terjangkau. Indra menyebutkan pihaknya sukses menggarap segmen ini di Podomoro Golf View (60 ha), Cimanggis, Bogor, Jawa Barat.

Sejauh ini penjualan penjualan apartemen di kawasan superblok itu cukup bagus. Dua tower pertama sudah habis dan penjualan tower ketiga hampir selesai. Karena itu APL akan segera membuka penjualan tower keempat. Indra optimis penjualan Podomoro Golf View akan semakin bagus mengingat kondisi pasar 2017 makin baik yang ia sebut “warnanya” makin terlihat.

“Kondisi ini juga dirasakan pengembang lain yang menggarap proyek di pinggiran Jakarta yang harga di bawah Rp1 miliar. Makanya saya bilang warnanya sudah lebih kelihatan karena pasar yang kuat ini potensinya sangat besar,” imbuhnya.