HousingEstate, Jakarta - Integrasi jalan tol dengan menghilangkan gardu pembayaran, salah satunya gerbang tol Karang Tengah, Tangerang, membuat arus lalu lintas di ruas tol Jakarta-Tangerang lebih lancar. Pembayaran dialihkan di exit tol sehingga menghilangkan antrian di tengah badan jalan tol. Tapi integrasi ini membuat antrian di gerbang toal asal dan tujuan semakin panjang.
“Dihapuskannya gerbang tol Karang Tengah membuat kemacetan menjadi lebih terdistribusi. Ini salah satunya karena pendeknya waktu sosialisasi sehingga kami berharap pengelola jalan tol ini, yaitu Jasa Marga dan PT Marga Mandalasakti bisa melakukan sosialisasi lebih intens,” ujarnya Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Herry Trisaputra Zuna, kepada pers di Jakarta, Selasa (11/4).
Integrasi ini membuat pengguna jalan tol dari Simpang Susun Tomang hingga gerbang tol Cikupa menggunakan sistem transaksi terbuka yaitu hanya melakukan satu kali transaksi dengan satu tarif (tarif integrasi). Untuk pengguna jalan tol yang keluar di Balaraja Timur hingga Merak menggunakan tarif integrasi ditambah tarif tol Tangerang-Merak sesuai jarak tempuhnya dengan pembayaran di gerbang tol tujuan.
Hal yang sama juga berlaku untuk arus sebaliknya dari Merak menuju Jakarta. Pembayaran dilakukan di gerbang tol Cikupa sesuai jaraknya ditambah dengan tarif integrasinya. Untuk antisipasi pengintegrasian tarif ini Jasa Marga akan dibangun 51 gardu tol otomatis (GTO) dan saat ini baru terbangun sebnayak 26 GTO. Targetnya 51 GTO ini bisa selesai seluruhnya pada akhir bulan ini dan nantinya seluruh transaksi akan menggunakan sistem elektronik dan meniadakan transaksi tunai.
Sementara itu PT Marga Mandalasakti (MMS) melakukan penambahan 3 gardu yang masuk arah Merak di gerbang tol Cikupa sehingga totalnya ada 8 gardu yang terdiri dari 6 GTO dan 2 gardu manual. Ada juga penambahan 1 gardu off ramp Cikupa sehingga totalnya ada 3 gardu untuk ruas Tangerang Barat maupun Bitung-Cikupa.
“Dari evaluasi kami selama 2 hari terbukti arus lalu lintas jalan tol menjadi lebih lancar dan kita akan evalusi terus untuk melakukan perbaikan. Untuk mengurangi antrian baik Jasa Marga maupun MMS akan menurunkan petugas jemput transaksi, memperbanyak rambu traffic cone agar tidak terjadi crossing lalu lintas, dan lainnya untuk terus mengupayakan kelancaran kendaraan,” pungkasnya.