HousingEstate, Jakarta - Fenomena makin sepinya pusat perbelanjaan atau mal dan tutupnya sejumlah toko ritel belakangan ini, bukan hanya terjadi di Indonesia. Menurut Akio Yoshida, Presiden Direktur AEON Mall Co Ltd (Jepang), tren tersebut merupakan fenomena global.
Perkembangan e-commerce yang luar biasa membuat perilaku belanja masyarakat berubah. Untuk membeli barang, orang dapat dengan mudah melakukannya melalui daring atau online shop. Harganya pun lebih kompetitif dan barang pesanan dapat diterima di rumah dengan cepat. Kendati demikian, Akio menyatakan, e-commerce tidak serta merta mematikan mal.
“Pembeli tidak hanya butuh e-commerce, mereka juga butuh yang riel, memegang langsung dan merasakan apa yang akan dibelinya,” katanya usai pembukaan AEON Mall Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur, akhir pekan lalu.

Ia menyebutkan, mal yang punya konsep kuat akan bertahan dan didatangi pengunjung. Mereka yang datang akan mendapatkan pengalaman belanja dan window shopping yang menarik. Misalnya, servisnya baik, berkomunikasi langsung secara nyaman dengan riteler, dan hal-hal menarik yang tidak didapat di e-commerce dan tempat-tempat perbelanjaan lainnya. “Jadi, kalau (pengelola) ingin orang tetap datang ke mal, positioning itu penting,” tegasnya.
AEON Mall JGC sendiri diposisikan sebagai life style & entertainment mall. Dari 227 penyewa, 52 persen merupakan penyewa tenant kuliner. Dari jumlah itu, 81 merupakan tenant yang baru buka di Jakarta ditambah 23 peneywa asal Jepang. Mal juga dilengkapi kincir J-Sky berdiameter 50 meter dan 32 gondola di rooftop yang dapat dipakai untuk menikmati pemandangan Kota Jakarta. Kincir ini pada malam hari akan mengeluarkan cahaya warna warni yang menarik.
AEON menargetkan jumlah pengunjung pada tahun pertama mencapai 15 juta orang. Akio optimis dengan prospek mal yang dikembangkannya, karena jumlah kelas menengah dan menengah atas di Indonesia cukup besar, mencapai 70 juta. Tahun 2020 angkanya diperkirakan naik dua kali lipat menjadi 140 juta. Ia mengakui persaingan mal di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) sangat ketat. Karena itu pengalaman mengelola AEON Mall BSD City Serpong akan dijadikan modal dalam mengelola mal-mal berikutnya. AEON Mall JGC merupakan mal ketujuh di Asia. Mal lain tersebar di Jepang, Kamboja dan Vietnam.