HousingEstate, Jakarta - Melbourne yang dinobatkan sebagai kota layak huni terbaik di dunia selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2011, menarik banyak orang untuk tinggal. Pertumbuhan populasinya terbesar dibandingkan kota-kota lain di Australia. Pengembang asal Malaysia SP Setia termasuk salah satu yang menjajal peruntungan di Melbourne dengan menjajakan proyek terbaru Sapphire By The Gardens di pusat bisnis (CBD) Melbourne, persis di hadapan taman World Heritage Listed-Carlton Gardens.
Sapphire By The Gardens adalah menara kedua di sebelah Shangri-La Hotel & Resort yang menempati menara pertama. Apartemen mewah ini akan berisi 345 unit dan beberapa area perkantoran, pusat kebugaran dan tempat penitipan anak (child care centre). Sebuah sky bridge akan menghubungkan dua menara itu dengan beberapa ritel di lantai bawah. Proyek diperkirakan rampung pada tahun 2021.
“Proyek ini ditujukan pada para pengguna langsung maupun investor dari lokal Australia dan juga luar Australia,” ujar Choong Ka Wai, CEO Setia Melbourne Development, melalui sebuah rilis di Jakarta pekan lalu. Setia sebelumnya sukses mengembangkan Fulton Lane dan Parque apartment di kota Melbourne dan terkenal dengan proyek fenomenal komplek mixed use (restoran, toko, ruang budaya) Battersea Power Station di bantaran sungai Thames, London, Inggris.
Sapphire menawarkan unit apartemen tipe mulai satu kamar (bed room/BR) seluas 51-52 m2, 2 BR 73-84 m2, dan 3 BR 96,5-220 m2. Harganya mulai AUD514 ribu–4,9 juta atau jika dirupiahkan dengan kurs Rp10.500 kira-kira Rp5,3 miliar sampai maksimal Rp52 miliar/unit.
Untuk menjangkau pasar di Indonesia, Setia menunjuk langsung Xynergy Realty Indonesia untuk memasarkan proyek ini. Sejak 14-15 Oktober lalu pameran proyek digelar di Grand Hyatt Hotel Jakarta dan menyusul di Surabaya pada 21-22 Oktober mendatang di Hotel Shangri-La Surabaya.
Dalam pameran itu Synergy mengundang pengacara dari Australia untuk membantu calon pembeli dalam pengurusan masalah legalitas pembelian, dan pihak bank dari Singapura yang akan memberikan informasi kepada calon pembeli mengenai kemungkinan mengambil kredit kepemilikan properti di Australia.
“Properti di Melbourne tetap menjadi salah satu investasi yang menarik karena status kepemilikannya hak milik. Pembeli hanya perlu membayar deposit 10 persen dan tidak perlu membayar apa-apa sampai bangunan siap huni. Selain itu proses pembeliannya juga sangat mudah,” kata Ivan Tandyo, Co-Founder dariXynergy Realty Group.