HousingEstate, Jakarta - Dalam rangka membuat kotanya bebas polusi, sejumlah kota di Eropa bersiap menerbitkan peraturan yang melarang kendaraan bermotor berbahan bakar bensin dan minyak disel masuk ke dalam kotanya. Tiga kota sudah mengumumkan diri minggu lalu. Yakni Paris (Prancis), Copenhagen (Swedia) dan Oxford (Inggris).

Paris akan menerapkannya tahun 2030, satu dekade lebih cepat daripada seluruh Prancis yang ditargetkan tahun 2040. Yang lebih cepat lagi Oxford, tahun 2020, dan Copenhagen dua tahun mendatang (2019).

“Pembatasan ini akan membuat pusat kota Oxford menjadi kawasan bebas emisi pertama di dunia,” kata salah satu pejabat kotanya kepada kantor berita Inggris, Reuters. Ditambahkan, alasan utama pelarangan adalah demi kesehatan masyarakat agar tidak lagi terpapar polusi udara dari asap kendaraan. Gas nitrogen dioksida buangan dari kendaraan adalah penyebab utama penyakit pernafasan di Inggris. Lebih dari setengah kendaraan yang beredar di jalan mengeluarkan emisi di atas batas aman.

“Adalah melanggar hak asasi jika menyebabkan orang lain terkena polusi udara. Jadi mobil berbahan bakar minyak disel harus dihapus secara bertahap,” kata Frank Jensen, Walikota Copenhagen kepada  harian setempat, Politiken.

Hal senada dinyatakan John Tanner, anggota Dewan Kota Oxford, bahwa racun dan polusi udara telah memperburuk kesehatan warga Oxford. “Sebuah langkah perubahan perlu segera diambil,” tegasnya.

Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun lalu, Oxford termasuk sebelas kota di Inggris yang udaranya sudah terpapar polusi di atas ambang sehat. Meski sudah dinilai membahayakan, pelarangan tersebut akan diterapkan secara bertahap.

Tahap pertama adalah kawasan pusat kota dan untuk seluruh wilayah kota Oxford baru akan berlaku tahun 2035. Pelarangan itu rencananya akan diterapkan di semua kota di Inggris. Seiring dengan pelarangan, pelarangan penjualan minyak disel dan bensin untuk semua jenis mobil akan diterapkan tahun 2040.

Serupa di Inggris, pelarangan juga akan diterapkan di kota-kota besar di Prancis. Kota Paris sendiri saat ini sudah menerapkan beberapa hari bebas kendaraan, area bebas kendaraan dan pengenaan pajak tinggi kepada kendaraan yang berusia lebih dari 20 tahun.

Semua itu, menurut Walikota Paris Anne Hidalgo, untuk mengajak kembali warga kotanya gemar bersepeda, berjalan kaki di pedestrian dan menggunakan kendaraan non-polutif. Rencana pelarangan itu sangat didukung oleh dewan kota mode tersebut.

“Ini adalah rencana jangka panjang dengan strategi mengurangi efek gas rumah kaca,” kata Christophe Najdovski, anggota dewan kota bidang kebijakan transportasi. “Transportasi adalah salah satu penyebab efek gas rumah kaca. Karena itu kita harus membuat rencana untuk mengurangi semua kendaraan berbahan bakar fosil yang diterapkan sebelum tahun 2030,” jelasnya.

Sumber: The Independent