HousingEstate, Jakarta - Indonesia akan berpartisipasi dalam acara Architecture Biennale ke-16 yang akan berlangsung di Venesia, Italia, 26 Mei -25 November 2018. Terkait keikutsertaan itu  Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) telah memilih tim kurator  dengan mengusung tema “Sunyata”  dalam merancang konsep Paviliun Indonesia.

“Kurator terpilih beserta timnya akan menjadi penanggungjawab substansi pameran termasuk rancangan paviliun, buku/katalog pameran, serta berbagai program acara Paviliun Indonesia,” kata Wakil Kepala Bekraf sekaligus Ketua Komisioner Venice Architecture Biennale (VAB) 2018, Ricky Joseph Pesik, dalam rilis yang diterima housing-estate.com di Jakarta, akhir pekan lalu.  Menurut Kamus Baku Bahasa Indonesia, sunyata berarti kebenaran atau kenyataan.  Ini selaras dengan tema VAB tahun 2018 yang bertajuk free space.

Proses pemilihan kurator berlangsung sejak 19 September 2017 dengan dewan juri terdiri atas tujuh orang yang mewakili berbagai profesi, keahlian dan lembaga. Yaitu Ricky Joseph Pesik, Ahmad Djuhara, Gunawan Tjahjono, Budi Lim, Achmad D. Tardiyana, Goenawan Mohamad, dan Jay Subyakto. Ricky menjelaskan, dalam penjurian ini para kandidat kurator ditantang untuk memberi usulan konsep pameran yang selaras dengan tema besar pameran. Tidak saja dengan menggali sebesar-besarnya kekayaan, perkembangan dan potensi arsitektur Indonesia yang ada saat ini, tapi juga dapat menggugah dan membangun diskursus tentang perkembangan arsitektur di Indonesia di masa mendatang. Diharapkan format pameran Paviliun Indonesia tidak sekadar menampilkan materi menarik, namun juga menyajikan suatu format kontemporer terbaru.

Architecture Biennale sendiri adalah pameran dua tahunan dan menjadi salah satu pameran arsitektur bergengsi dunia. Bagi Indonesia, ini adalah kali kedua mejadi peserta dan Bekraf menjadi wakil pemerintah Indonesia.