Agung Podomoro Sesuaikan Trade Mall dengan Tren e-Commerce

Di tengah makin lesunya transaksi bisnis toko konvensional (offline) karena perkembangan teknologi informasi atau online (e-commerce), Agung Podomoro melakukan berbagai hal untuk tetap menggairahkan bisnis trade mall (TM)-nya di berbagai lokasi. Antara lain dengan menawarkan sewa kios yang lebih terjangkau sekaligus memberikan pengetahuan mengenai perkembangan terkini kepada para penyewa (tenant) melalui pembekalan, seminar, dan pelatihan.
Selain itu seluruh tenant yang berdagang secara konvensional diajak mengarah ke pasar global dengan menggunakan seluruh saluran media online. Seluruh aplikasi untuk memudahkan kegiatan bisnis online juga disediakan. Sementara ini sudah diterapkan di LTC Glodok dan Blok B Tanah Abang, Jakarta Pusat, dua dari sekitar 10 trade mall Agung Podomoro.
“Dengan cara seperti itu para tenant yang kami bina bisa bertahan. Kami juga membuat Tenant Portal untuk memudahkan pengecekan tagihan bulanan, berkomunikasi dengan pengelola, dan hal lain yang memudahkan bisnis para penyewa,” kata Ho Mely Surjani, VP Corportae Marketing TM Agung Podomoro, melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (23/11).
Menurutnya, trade mall Agung Podomoro akan terus diupayakan menjadi destinasi belanja dan bisnis baik nasional maupun internasional. Identitas setiap TM juga makin diperkuat. Seassons City di Latumenten, Jakarta Barat, misalnya, makin kuat positioning-nya sebagai wedding mall yang memiliki sepuluh function room dan telah menggelar 500 acara pernikahan dalam setahun terakhir. Wedding mall ini diklaim sebagai yang pertama dan satu-satunya di Jakarta.
Konsep itu berhasil menarik minat para penyewa lain. Saat ini di Seasons City telah bergabung berbagai brand F&B seperti Starbucks, Yoshinoya, Sate Kambing Asihan (Liberty), dan lain-lain. Saat ini tengah diproses kerja sama dengan produsen Thailand untuk produk fashion, aksesoris, kosmetik, snack, dan yang lain.
Upaya lain adalah dengan melakukan kolaborasi bisnis offline dan online yang disebut O2O. Beberapa program O2O adalah Offline 2 Offline berupa program dan kegiatan reguler biasa, Online 2 Offline dengan memberikan akses ke lapak online atau market place, Offline 2 Online yang memudahkan fasilitas cicilan dan pembayaran, dan Online 2 Online dengan keberadaan toko fisik untuk menambah keyakinan konsumen.
“Kami juga melakukan banyak pertemuan dengan media dan blogger sehingga berbagai kegiatan dan program itu tersampaikan ke masyarakat. Buat kami trade mall itu untuk mendorong kemajuan usaha kecil, dan juga sebagai tempat aktivitas masyarakat dan komunitas sehingga tetap bisa ramai,” tutur Mely.