Sabtu, September 6, 2025
HomeBerita PropertiPasar Townhouse di Jakarta Makin Tertekan

Pasar Townhouse di Jakarta Makin Tertekan

Pasar properti yang belum juga pulih membuat pemasaran rumah menengah atas semakin sepi. Fenomena ini tidak hanya terjadi di pinggiran Jakarta (suburban) tapi juga di Jakarta.

Di Jakarta Selatan misalnya, penjualan townhouse  (real estate mini) satu tahun terakhir  mengalami tekanan. Menurut survei housing-estate.com, dari sekian townhouse yang dipasarkan di  Pondok Labu, Ciganjur, dan Jagakarsa di Jakarta Selatan, umumnya hanya bisa menjual satu dua unit, bahkan ada yang  tidak bisa berjualan sama sekali.

“Tahun ini kondisinya lebih buruk dari tahun sebelumnya,” ujar staf pemasaran sebuah townhouse di Jl Bango, Jagakarsa, kepada housing-estate.com, awal pekan ini.

Properti yang membidik segmen menengah atas memang paling terpukul dengan kondisi pasar sekian tahun terakhir. Yang masih bagus hunian menengah dan menengah bawah.

Townhouse di Jakarta Selatan harganya rata-rata di atas Rp2 miliar/unit. Antara lain Casasima, Residence 21, Green Andara, The Casa at Paso, Pentapark Residence. Ada beberapa yang memasarkan rumah di bawah Rp2 miliar seperti Nirwana Townhouse dan The Manggis Residence, berupa tipe 114/116 dan 126/105 seharga Rp1,82 miliar dan Rp1,85 miliar.

Pengembang sudah mencoba berbagai cara pemasaran agar produknya diserap pasar. Salah satu cara yang akan dicoba developer adalah mengecilkan ukuran kaveling agar harganya lebih terjangkau.

Kaveling-kaveling  berukuran cukup luas dipecah jadi dua seperti yang dilakukan Arden Residence. Untuk itu developer harus mengubah site plan ke Pemprov DKI Jakarta. Townhouse sebanyak 21 unit itu ukuran kavelingnya 140-505 m2.

Green Andara di Jl Andara, Pondok Labu, yang harganya Rp3-5 miliaran, lebih santai menghadapi situasi pasar yang tidak bersahabat. Pemasarannya sengaja direm menunggu selesainya jalan tol Depok-Antasari.

Perumahan seluas 28 ha itu lokasinya hanya beberapa ratus meter dari salah satu gerbang tol di jalan tol itu. PT Bintang Mahameru, developernya, rencananya akan mengembangkan properti komersial seperti apartemen, perkantoran, dan lifestyle mall di gerbang utamanya.

Pemasarannya akan dimulai menunggu selesainya pembangunan jalan tol tersebut. Beroperasinya jalan tol ini diharapkan mendongkrak pemasaran dan menaikkan harga properti di kawasan.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini