HousingEstate, Jakarta - Limbah plastik telah menjadi permasalahan lingkungan sangat serius di perkotaan dunia. Sampah plastik umumnya ditimbun, dibuang ke laut, atau dikubur di dalam tanah yang untuk jangka panjang sangat merusak lingkungan. Dengan inovasi, kini limbah plastik bisa digunakan untuk produk lain yang berguna seperti untuk meningkatkan kualitas jalan.
Perusahaan konglomerasi asal Thailand, SCG, dan Dow Thailand Group bekerja sama mengolah sampah plastik menjadi jalan aspal. Upaya itu dilakukan untuk mengurangi sampah plastik karena Thailand merupakan negara dengan peringkat keenam dari 192 negara yang memiliki sampah plastik terbanyak di perairan lautnya.
Menurut Departemen Sumber Daya Laut dan Pesisir Thailand, negara ini memiliki sekitar 11,5 juta ton sampah di 23 provinsi pesisir dan 1,5 juta ton di antaranya sampah plastik. SCG dan Dow bekerja sama mendukung tujuan Sustainability Goals Dow 2025 dengan menghadirkan solusi permasalahan lingkungn sekaligus membangun iklim bisnis berkelanjutan bagi produsen dan konsumen plastik.
“Kolaborasi dengan SCG ini membawa kami selangkah lebih dekat mencapai tujuan Sustainability Goals Dow 2025 sekaligus mengurangi dampak plastik terhadap lingkungan. Kerja sama ini semoga bisa diikuti seluruh industri untuk menghasilkan sesuatu yang baik untuk masyarakat dan lingkungan,” kata Jeff Wooster, Global Sustainability Director Dow Packaging & Specialty Plastic, melalui siaran pers yang diterbitkan dari Bangkok, Thailand, Kamis (12/7/2018).
Dow telah bermitra dengan berbagai negara termasuk di Indonesia untuk proyek mengolah plastik daur ulang menjadi jalan aspal. Di India, lebih dari 100 metrik ton plastik daur ulang diubah menjadi jalan aspal sepanjang 40 km di kota Pune dan Bangalore. Di Indonesia, uji coba pertama sampah plastik sebanyak 3,5 metrik ton menjadi jalan sepanjang 2 km seluas 9.881 m2 di kota Depok (Jawa Barat).
Presiden dan CEO SCG Roongrote Rangsiyopash menambahkan, SCG telah bermitra dengan organisasi lokal dan internasional untuk memberikan nilai tambah bagi limbah plastic, dan meningkatkan pengetahuan dan pertukaran keahlian dalam teknologi dan penelitian dan pengembangan (litbang).
“Inovasi jalan berbasis plastik daur ulang ini tentunyaa sangat ramah lingkungan dan benar-benar akan meningkatkan kualitas lingkungan dan kualitas hidup masyarakat. Manfaat lainnya, kegiatan ini juga bisa memperkuat circular economy yang berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.