Apartemen kecil tidak harus putih.

HousingEstate, Jakarta - Menata apartemen kecil memerlukan trik tersendiri untuk membuatnya tetap terasa lapang dan nyaman. Namun, tidak harus terjebak pada pakem, ruang kecil harus disiasati dengan warna terang bahkan cenderung putih supaya terkesan luas. Hal itu dibuktikan Tri Hikmawati W Popon, desainer sekaligus pemilik unit apartemen dua kamar tidur di Royal Olive, Pejaten Barat-Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini. Ia memilih nuansa warna cokelat tua yang cenderung gelap untuk mendandani apartemen seluas 46 m2 (nett) ini.

“Warna cokelat itu memberi efek yang hangat dan rileks sehingga rumah lebih homy. Nuansa gelap yang tercipta juga membuat kita cepat mengantuk, dan itu tujuan kita pulang ke rumah, istirahat,” urai peraih Mater of Arts Interior Design dari The Sir John Cass Department of Art, Media & Design, London Metropolitan University, Inggris, ini.

Tri membeli unit apartemen ini dari developer seharga Rp1,5 miliar dalam kondisi siap huni dengan beberapa kelengkapan seperti meja dan kabinet dapur, unit AC dan water heater terpasang. Untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi ruang dan memenuhi gaya hidupnya di apartemen, Tri melakukan perubahan interior hingga memuaskan seleranya.

“Bukan mengejar style tapi fungsi dan sirkulasi ruang yang lebih diutamakan,” jelas Tri. Visualisasi ruang yang menciptakan impresi menyenangkan bagi penghuni atau tamu yang berkunjung, juga menjadi perhatiannya. Ia banyak menampilkan dekorasi yang berfungsi estetik tapi tak berlebihan. Tri berencana menyewakan unit apartemen full furnished ini di kisaran 12 juta rupiah per bulan.

Dapur Tersembunyi

Sisi paling depan yang ditemui setelah pintu masuk adalah dapur. Meja dapur dan sink yang disediakan oleh developer dipertahankan, tapi dipercantik tampilannya dan ditingkatkan fungsinya. Set kabinet dapur dirancang untuk menyembunyikan perlengkapan di dapur seperti kulkas dan dispenser dengan rapi. Untuk memenuhi kebutuhan meja makan, Tri menambahkan meja bar fleksibel yang bisa diusung keluar dengan roda. Pelengkapnya dua kursi bar yang bisa dilipat dan disimpan dalam kabinet. Saat tak digunakan, kitchen set bisa ditutup seluruhnya dengan pintu lipat bermotif kayu warna cokelat tua. Ketika dapur tersembunyi di balik pintu kayu, kesatuan warna dari ruangan yang bernuansa cokelat dan tampak glossy (licin), menciptakan kesan mewah. “Ruang yang kecil dan kompak bisa juga tampil luxury. Efek glossy yang memantulkan cahaya juga memberi kesan ruang lebih lapang,” tutur Tri.

Ritme Dinamis

Ruang menonton yang berfungsi pula sebagai tempat bersantai bersama keluarga dihadirkan dengan nuansa warna senada, cokelat tua. Pesawat TV ditempatkan dalam kabinet yang dikelilingi rak-rak pajang berbentuk kotak-kotak. Untuk menghidupkan suasana, setiap rak diberi efek pencahayaan warna kuning yang hangat. Sofa dua dudukan berwarna abu-abu ditempatkan berdampingan dengan kursi tunggal berbahan kayu. Meja bertingkat di bagian tengah dipilih untuk menambah efek dinamis dan kenyamanan. Di samping sofa juga ditempatkan meja sudut untuk fungsi tambahan menaruh makanan, minuman atau menyimpan  koleksi buku. “Seluruh perabot harus dipilih agar mendukung kegiatan dengan nyaman di ruang keluarga yang bisa dipakai juga untuk tempat makan sambil menonton TV,” kata Tri.

Koridor Seni

Koridor pendek ini dirancang secara matang untuk memberi efek visual yang menarik. Dinding-dinding di kanan-kiri dan ujung koridor berfungsi ganda sebagai pintu-pintu menuju kamar mandi dan kamar tidur. Tri menerapkan desain pintu kamuflase yang bisa berubah menyatu sebagai dinding saat tertutup. Di ujung koridor, tepat di depan pintu menuju kamar tidur kedua, dipajang lukisan warna-warni sebagai focal point. Dinding kaca dari kamar tidur utama dirancang untuk menembuskan cahaya siang ke koridor sehingga tidak terkesan sempit. “Efek terang dari cahaya bukan dari warna saja, tapi bisa memanipulasi ruang menjadi terasa besar atau kecil,” ungkap Tri.

Nuansa Hotel

Kamar tidur utama yang menjadi tempat favorit di apartemen ini ditata ulang menyamai keindahan kamar hotel. “Kita sering jalan-jalan dan senang tidur di hotel karena kamarnya yang cantik. Mestinya kamar kita juga bisa di-setting seperti itu untuk kenyamanan sehari-hari,” ujar Tri. Lantai kamar yang semula dilapisi keramik ditutup dengan lapisan vinyl bermotif kayu warna cokelat tua. Lapisan itu dibuat menerus dari lantai hingga plafon yang menggantung di atas tempat tidur. Aksen warna emas kemudian dihadirkan pada bingkai kaca cermin di samping dipan untuk memberikan keseimbangan warna dan kesan mewah. Salah satu dinding kamar tidur yang berbatasan dengan koridor, diganti dengan bidang-bidang kaca transparan untuk memberi kesan spasial yang luas. Cermin juga diterapkan pada daun pintu lemari bernuansa warna bronze.

Sudut Lamun

Sudut kamar di ketinggian 23 lantai ini dimanfaatkan untuk duduk-duduk melamun sambil menikmati lampu-lampu kota di kala malam. Tri menyiapkan kursi gantung yang bisa berputar dan berayun dari rotan sintetik dilengkapi bantalan empuk sebagai dudukan. Di salah satu sisi dinding dipasang lampu untuk keperluan membaca buku atau sekadar memberi spot cahaya dramatis.

Kamar Anak

Kontras dengan area lainnya yang cenderung gelap dan temaram, kamar kedua yang disediakan untuk kamar anak atau ruang kerja ini disajikan dalam warna putih. Luasan ruang yang terbatas menjadi pertimbangan utama menghadirkannya dengan warna terang agar tidak terasa sempit. Dipan bertingkat disiapkan untuk mengakomodasi kebutuhan tempat tidur dua anak. Lemari pakaian ditanam dalam dinding dekat jendela agar ruangan terlihat ringkas dan bersih. Dekorasi ruang bernuansa ceria dengan bingkai-bingkai grafis yang modern.

Motif di Kamar Mandi

Kamar mandi menjadi perhatian khusus dalam penataan interior unit apartemen ini. Tata letak kloset dan area mandi direkayasa ulang untuk memberi kenyamanan penghuni dengan memisahkan antara area kering dan basah. Wastafel diganti dengan ukuran yang lebih kecil dan ditempatkan di antara kloset dan shower. Seluruh lapisan keramik yang membungkus dinding dipilih berwarna biru cerah dengan motif acak yang bernuansa vintage. Tri menempatkan mesin cuci berkapasitas kecil di atas kloset untuk kepraktisan mencuci di apartemen.