HousingEstate, Jakarta - Viro, penyedia solusi material desain dan bangunan berbasis anyaman asli Indonesia, kembali ditunjuk sebagai mitra resmi Art Jakarta 2018, pameran seni tahunan yang digelar di ballroom Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta. Di pameran ke-10 ini Viro bersama Kezia Karin Studio dan Larch Studio berkolaborasi mewujudkan karya The GreenHouse, sebuah restoran pop up berkonsep taman seluas 200 meter persegi berkapasitas 60 tamu. Karya kolaborasi itu dapat dinikmati selama pameran yang berlangsung selama 2-4 Agustus.
Viro berupaya menunjukkan seni anyaman dapat diterapkan pada berragam desain dan kreasi yang tidak terbatas, mulai dari kebutuhan fungsional hingga estetika. Desain restauran sendiri menyerupai sangkar burung dengan ornamen bunga dari anyaman yang dinamis dilengkapi ragam tanaman hidup.
Viro memadukan elemen anyaman berbasis material ramah lingkungan eco faux, melibatkan lebih dari 50 penganyam mulai dari kerangka, archeneering, menganyam sampai dengan proses instalasi.
“Melalui restoran berkonsep taman ini, kami ingin membuktikan kemampuan anyaman bersinergi bersama perkembangan desain masa kini, baik untuk desain luar maupun dalam ruang serta mempromosikan keahlian tangan para pengrajin lokal ke publik yang lebih luas,” kata Johan Yang, Executive Vice President PT Polymindo Permata, perusahaan pemilik merek Viro.

Salah satu sudut restoran diisi tempat duduk dari anyaman (foto: HousingEstate/Diyah)
Tampilan The GreenHouse merupakan perpaduan antara pendekatan bentuk modern dan nilai budaya Indonesia. Kezia Karin Studio menggabungkan antara teknik anyam tradisional dan mereproduksi teknik sulam pita dengan material eco faux.
“Perpaduan ini juga menggambarkan tampilan yang membawa nilai budaya dapat dicapai dan berdampingan dengan modernitas material,” kata Kezia, desainer interior yang merancang The Green House dalam media tour di lokasi pameran, kamis (2/8/2018).
Eco faux adalah material kategori baru yang diciptakan dari serat natural dan non-natural HDPE (High Density Polyethylene) yang memungkinkan produk dapat dibentuk secara fleksibel dengan pola yang beragam. Selain itu material ini juga diklaim ramah lingkungan karena memiliki masa pakai yang tahan lama hingga 140 tahun serta kualifikasi khusus seperti tahan segala cuaca, mampu menahan rambatan api, dan aman terhadap kontak makanan.