HousingEstate, Jakarta - Pembangunan jalan tol dan jaringan kereta akan mengubah koridor timur Jakarta mulai dari Kali Malang hingga Bekasi, Jawa Barat. Jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 di ruas Cimanggis-Cibitung dan tol Jakarta-Cikampek (Japek) selatan yang menghubungkan Jatiasih ke Purwakarta misalnya, akan beririsan dengan jalan arteri primer di Bekasi Selatan, yaitu Jalan Raya Narogong sehingga menjadikan kawasan ini akan lebih berkembang.

Salah satu proyek yang akan diuntungkan dengan pengembangan infrastruktur itu adalah Vida Bekasi (140 ha) di Jalan Raya Siliwangi (Jalan raya Narogong), Bekasi. Jalan tol sepanjang 12 km dari Bekasi Utara ke Cibubur itu akan memiliki pintu tol JORR 2 di kawasan Cileungsi dan Japek Selatan di Bantar Gebang yang lokasinya dekat dengan Vida Bekasi.

“Kita bisa bayangkan area seperti Narogong akan berada diantara dua jalan tol JORR 2 dan Japek Selatan. Jadi seperti Casablanka di Jakarta Selatan yang menghubungkan Sudirman dengan Rasuna Said. Situasi ini akan membuat kawasan ini 5-10 tahun ke depan menjadi kawasan bisnis terpadu di Bekasi,” kata Ardzuna Sinaga, Direktur Urban+, konsultan yang tengah menggarap perencanaan revitalisasi area Narogong, melalui siaran pers di Bekasi, Kamis (20/9/2018).

Perkembangan itu juga membuat wilayah Narogong membutuhkan perencanaan transportasi dan infrastuktur yang lebih komprehensif. Gunas Land, pengembang Vida Bekasi, menjadi salah satu pihak yang ikut bersiap mengantisipasi perkembangan kawasan tersebut. Menurut Edward Kusma, Direktur Vida Bekasi, pihaknya menyiapkan area khusus seluas 15 ha yang akan dibangun menjadi town center Vida Bekasi.

“Pusat keramaian ini akan dibangun terintegrasi dengan ruang publik di tepi danau buatan. Konsepnya untuk mewadahi beragam aktivitas publik yang dilengkapi dengan lifestyle center, rumah sakit, kampus, perkantoran, hotel, apartemen, dan lain-lain sehingga di sini bisa seperti Mega Kuningan di Jakarta,” katanya.

Mengutip data Jasa Marga, tol JORR 2 ruas Cimanggis-Cibitung ditargetkan beroperasi akhir 2019, sementara tol Japek akan memulai konstruksi di daerah Sadang, Purwakarta, tahun 2019. Kepala Bidang Perencanaan Dinas Tata Ruang Kota Bekasi Erwin Guwinda memberikan gambaran lain mengenai pengembangan kawasan Narogong menjadi CBD.

Menurutnya, secara teori pengembangan kawasan akan mengikuti alur the trade follow the ship. Di mana ada transportasi, perdagangan pasti akan tumbuh. Karena itu dalam konteks pengembangan Narogong di masa depan untuk pengembangan CBD, ada banyak aspek yang harus diperhatikan.

“Ketinggiannya yang pasti tidak bisa lebih dari 20 lantai dengan luasan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Narogong ini diharapkan bisa melengkapi kawasan bisnis yang lain yang sudah ada, tapi penataannya harus lebih baik untuk utilitas maupun drainasenya. Jadi aspek pertumbuhan kota baru harus sesuai dengan aspek lingkungannya,” tuturnya.