HousingEstate, Jakarta - BUMN PT Adhi Karya Tbk melalui kerja sama operasional (KSO) dua anak usahanya PT Adhi Commuter Properti (ACP) dan PT Adhi Persada Properti (APP), melansir proyek LRT City Bekasi Timur-Green Avenue (2 ha) di Bekasi, jawa Barat. Proyek akan terintegrasi dengan jalur kereta ringan atau light rail transit (LRT) rute Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas di Jakarta yang dibangun Adhi Karya, atau dikenal dengan konsep transit oriented development (TOD) yang mempertemukan aneka moda transportasi umum dengan LRT di lokasi.
KSO ACP-APP tidak hanya berupa pengembangan proyek tapi juga pemasaran dan pengelolaan bersama hunian (apartemen) serta properti komersial di kawasan TOD seperti gedung perkantoran dan fasilitas penunjang lain dengan porsi saham 50:50 dan ACP sebagai lead.
Menurut Direktur Utama ACP Amrozi Hamidi, KSO itu merupakan upaya meningkatkan pendapatan induk perusahaan melalui pengembangan proyek TOD yang menjadi concern ACP.
“Jadi, kami ini sebagai anak-anak perusahaan memiliki tugas sebagai agent of growth-nya induk kami. Nantinya kerja sama ini juga akan melibatkan anak usaha yang lain, dibangunnya oleh Adhi Persada Gedung dan material bahan bangunannya dari Adhi Beton. Kerja sama ACP-APP ini untuk tiga tower apartemen senilai Rp1,2 triliun,” katanya di Jakarta, Senin (24/9/2018). Targetnya proyek akan mulai dibangun (ground breaking) pada Desember 2018 dan selesai tahun 2021. Untuk fasilitas komersialnya ditargetkan beroperasi tahun 2019 bersamaan dengan operasional LRT Bekasi Timur-Cawang.
LRT City Bekasi Timur-Green Avenue menyasar segmen milenial baik sorangan maupun sudah berkeluarga. Karena itu 90 persen unitnya berupa tiper studio 24 m2, sisanya tipe 1-2 kamar tidur (KT) berukuran 36 dan 48 m2. Harga unit Rp13,6 juta/m2 atau mulai dari Rp250 jutaan/unit.
Direktur Teknik dan Pengembangan Usaha APP Pulung Prahasto menambahkan, di proyek dekat gerbang tol Bekasi Timur di jalan tol Jakarta-Cikampek itu APP juga tengah mengembangkan dua tower apartemen Eastern Green dan Cempaka yang menyasar segmen menengah. Penjualannya telah mencapai 90 persen dan telah siap diserahterimakan.
“Dengan adanya Green Avenue, pasar kita menjadi lebih luas. Ini juga siasat kami di tengah bisnis properti yang lesu untuk merangsang segmen end user (pengguna) agar segera memiliki hunian sendiri di proyek TOD. Kalau nanti berbagai fasilitas transportasinya sudah operasional, kenaikan unit di sini akan mencapai 2-3 kali lipat (dari harga awal),” tuturnya.
Total Green Avenue akan mencakup 2.668 unit hunian dengan perincian tower satu yang saat ini dipasarkan ada 667 unit, tower dua 1.334 unit, dan tower tiga 667 unit. Seperti dua “saudaranya” sebelumnya, Green Avenue akan menjadi apartemen dengan status 0 km ke stasiun LRT dan aneka fasilitasnya yang dirancang mendukung konsep TOD.