HousingEstate, Jakarta - Royal Sentraland adalah perumahan kelas menengah terlaris di Makassar, Sulawesi Selatan, satu tahun terakhir. Hingga 30 Oktober 2018 rumah yang terjual sudah mencapai 800 unit lebih. Karena itu majalah HousingEstate dan housingestate.id menganugerahkan HousingEstate Awards 2018 kategori “Most Favoured Middle Class-Medium Scale Housing Estate in Makassar” kepada proyek BSA Land-Perum Perumnas itu.

Housing Estate Awards 2018
ROYAL SENTRALAND MAKASSAR
Most Favoured Middle Class-Medium Scale Housing Estate in Makassar.

Di perumahan itu developer menawarkan rumah tipe 25/60, 39/72 dan 62/105 seharga Rp300 – 600 jutaan/unit. “Hanya, sekarang tipe 25/60 kita ganti tipe 27/60. Bedanya jika semula hanya satu kamar, sekarang rumahnya memiliki dua kamar,” kata Andreas Satyadharma, Direktur Operasional BSA Land.

KONSUMENNYA TIDAK HANYA WARGA MAKASSAR TAPI JUGA DARI KOTA-KOTA LAIN DI INDONESIA TIMUR.

Dalam mengembangkan perumahan seluas 50 ha ini BSA Land menjalin kerja sama operasi (KSO) dengan Perum Perumnas sebagai pemilik lahan. Lahan yang dikerjasamakan satu hamparan dengan Perumnas Bumi Tamalanrea Permai (BTP) di Jl Perintis Kemerdekaan.

Tipe 23

Menurut Andreas, salah satu kunci sukses penjualan Royal Sentraland adalah lokasinya yang sangat strategis, dekat dengan beragam fasilitas seperti rumah sakit, kampus Universitas Hasanuddin, dan Bandara Sultan Hasanuddin. Karenanya pembelinya tidak hanya berasal dari Kota Makassar, tapi juga kota-kota lain di Indonesia Timur seperti Palu, Manado, Ambon, bahkan Papua.

“Masyarakat dari kota-kota lain merasa perlu punya rumah di Makassar, karena Makassar merupakan kota terlengkap di Indonesia Timur. Mereka butuh rumah untuk tempat tinggal sekolah anaknya, tempat singgah ketika berobat, atau tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Indonesia tengah dan barat,” katanya.

Royal Sentraland Makassar Gerbang

 

Royal Sentraland Makassar – Boulevard

Faktor lain, harga rumahnya sangat terjangkau, mulai dari Rp300 jutaan, bahkan saat awal launching mulai dari Rp200 jutaan. Spesifikasi bangunannya sama dengan real estate. Misalnya, dinding memakai bata merah, rangka atap baja ringan, genteng beton, jendela aluminium, lantai keramik, plafon gipsum, dan pintu engineered door.

Berikutnya yang menjadi daya tarik konsumen, developer meyakinkan lahan yang dikembangkan tidak banjir dengan mengurugnya tiga meter. Developer juga membuat infrastruktur bagus. Misalnya, jalan utama dua arah selebar 20 meter, kemudian jalan di dalam klaster lebar sembilan meter. “Rumah-rumah Rp1 miliaran ke atas lebar jalan lingkungannya hanya 7-8 m, kami rumah kecil bisa sembilan meter,” ujarnya. Adapun perkerasan jalannya sebagian dicor beton, sebagian lagi pakai paving blok.

Saat ini developer tengah membangun rumah yang telah terjual berikut infrastrukturnya. Dijadwalkan serah terima rumah 18 bulan kemudian. Andreas optimis pasar rumah menengah di kisaran Rp600 jutaan ke bawah di Makassar tetap besar, sehingga sepanjang 2019 ia menargetkan dapat menjual minimal 750 unit.