Fancy Halim: Dengar Konsumen Dulu, Baru Bikin Produk

Fancy Halim Ishak, seperti namanya, masih terlihat fancy di usianya yang menjelang 57 tahun. Setelan blazer dengan turtle neck dan celana panjang berwarna senada selalu melekat dalam tampilan profesional sehari-harinya. Fancy juga semakin tak terpisahkan dengan Karangpilang, bisnis produk bahan bangunan yang diturunkan dari sang ayah. Dinamika industri konstruksi diikutinya dengan memperluas bisnis Karangpilang dari hanya produsen genteng keramik menjadi pemasar genteng aspal, genteng metal, batu dan bata dekoratif, rangka atap baja ringan, cat, serta pintu.
Sejak tahun 2008 Karangpilang berkembang menjadi holding company development dengan lima lini bisnis. Di antaranya genteng dan truss (rangka atap baja ringan), cladding stone (batu dekoratif), coatings (pelapis), cat genteng dan dinding, serta PVC/u-PVC windows and doors. Kini Fancy banyak fokus menggarap pasar pintu kedap air dari bahan PVC, uPVC dan WPC untuk proyek-proyek developer. Dulu, ia memasuki bisnis rangka dan daun pintu-jendela untuk menangkap kebutuhan pada banyaknya pengembangan apartemen di perkotaan. Sekarang, produk-produk pintu dan jendela Karangpilang juga dipakai pada proyek-proyek perumahan (rumah tapak) dari kelas rumah sederhana hingga menengah atas. “Kita dipercaya developer sejak bikin Karangpilang truss, lalu dari pasar banyak minta kusen pintu jendela,” ujar wanita lulusan desain interior Santa Monica College, California, Amerika Serikat (AS), ini.
Fancy mengaku lebih banyak mendengarkan kemauan dari konsumen terlebih dahulu sebelum mulai mengembangkan sebuah produk baru. “Kita tidak bekerja dibalik, produksi dulu baru pasarkan. Tetapi berangkat dari kemauan pasar apa, baru kita bikin. Tentu tidak semua kemauan kita ikuti, kita pilah-pilah mana market yang cukup besar,” ujarnya.
Fancy sangat menikmati berbisnis dengan mengikuti aneka permintaan dari para konsumen karena menjadi tantangan tersendiri. Ia juga meyakini selalu up date dengan perkembangan tren desain dan industri konstruksi terkini akan banyak mempengaruhi bisnis Karangpilang. “Manusia itu dinamis. Kalau nggak ada tantangan, akan jenuh,” katanya.
Tidak juga sekadar ikut-ikutan jualan, Fancy kerap mendengarkan keluhan konsumen untuk meningkatkan kualitas produknya. Termasuk mengutamakan bahan ramah lingkungan pada finishing yang memakai cat berbasis air yang tidak mengandung timbal dan merkuri. “Kita juga hadirkan inovasi kusen PVC/uPVC yang dilapisi cat, sehingga sambungan tidak terlihat bergaris saat dipasang. Itu kita kembangkan dari keluhan pasar,” terang Fancy.
Produk PVC, uPVC dan WPC yang diproduksi Karangpilang berbahan baku resin lokal. Tidak cuma untuk untuk pintu dan jendela, material yang sama juga bisa digunakan untuk melapisi lantai tangga. Fancy optimis pabriknya tetap bisa berproduksi optimal di tengah wabah Corona yang melanda saat ini. “Salah satu tantangan terbesar memang bahan baku, tetapi selama itu bisa diambil dari local, kita optimis bisa terpenuhi,” pungkasnya.