Regina Ayu Kusuma Wardani, Fokus ke Marketing

Begitu lulus kuliah, Regina Ayu Kusuma Wardani langsung intens menggeluti bisnis properti. Awalnya sering diajak bapaknya, Nurhadi, owner Graha Agung Kencana Group, ke kantornya di Jl Margorejo Indah, Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur, yang tidak jauh dari rumahnya. Tujuan Nurhadi supaya anak keduanya ini mengenal lingkup usaha Graha Agung Kencana di bisnis properti. “Mula-mula saya dikenalkan dengan para karyawan di kantor pusat, kemudian sering diajak ikut rapat, dilibatkan dalam diskusi-diskusi internal, dan akhirnya secara profesional menjadi karyawan perusahaan,” kata sarjana ekonomi lulusan Universitas Airlangga Surabaya ini.
Di bawah Graha Agung Kencana ada enam perusahaan. Yaitu, PT Graha Agung Kencana, PT Graha Agung Perkasa, PT Graha Agung Permata, PT Graha Agung Kusuma, PT Kusuma Hadi Property, dan PT Bali Rochmat Jaya. Proyek-proyeknya menyebar di beberapa kota. Di Surabaya mengembangkan perumahan Kebonsari Regency, Graha Kebonsari Elveka, Ketintang Regency, Ketintang Residence, Graha Gunung Anyar, Pagesangan Regency, Grand Semanggi Residence, Green Semanggi Mangrove, dan Wisata Semanggi Mangrove.
Di luar Surabaya mengembangkan perumahan Graha Juanda Sidoarjo, Green Hill Gresik, Grand Bromo Residence Probolinggo, Graha Mulawarman Balikpapan, Graha Candra Asri Tabanan Bali, Palaran City Samarinda, dan Wisata Bukit Sentul di lawang, Malang.
Sesuai dengan displin ilmunya wanita lajang yang gemar menyanyi, plesiran, dan selfi ini memilih menekuni bidang marketing. Ia diperaya jadi direktur pemasaran oleh bapaknya. Menurutnya, masih banyak strategi marketing yang bisa diterapkan untuk memaksimalkan omset penjualan di perusahaannya. Salah satunya mengintensifkan penggarapan pasar milenial yang potensinya sangat besar dengan menggalakkan program-program digital marketing, baik melalui social media seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan Whatsapp, maupun iklan di Google. “Dalam hal ini kami bekerjasama dengan pihak ketiga yang profesional di digital marketing,” katanya.
Dari program ini ia mengaku banyak mendapatkan data yang kemudian di follow-up menjadi potential buyer oleh para marketing in house di masing-masing proyek. Disamping itu perusahaannya juga membuka diri bekerjasama dengan para agen properti di Surabaya. Untuk menambah daya tarik, di masing-masing proyek perumahan yang dikembangkan ia juga secara berkala mengevaluasi dan melakukan up date tipe-tipe berikut desain rumah yang dipasarkan dengan melibatkan konsultan arsitek yang dinilai memiliki kepekaan terhadap perkembangan tren dan selera pasar terkini. “Kami juga harus bisa menerapkan pricing strategy yang tepat, dan cara bayar yang sesuai dengan kemampuan buyers yang ditargetkan agar semua rumah yang kami pasarkan terserap,” kata mahasiswa S2 Magister Manajemen Universitas Ciputra Surabaya ini.
Supaya semua program marketingnya berjalan sesuai rencana, ia juga melakukan komunikasi intens ke semua project manager-nya. “Hasilnya sudah mulai kelihatan. Sebagai gambaran jika satu proyek rata-rata penjualannya 6-7 unit per bulan, kini sudah meningkat menjadi 10 unit,” ungkap Regina.