HousingEstate, Jakarta - Pandemi Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) telah memukul perekonomian dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang memaksa orang untuk tinggal di rumah saja guna memutus penyebaran virus ini. Salah satu sub sektor properti yang paling terpukul adalah bidang pariwisata dengan perhotelan dan restoran di dalamnya. Hingga saat ini sudah 1.642 hotel di seluruh Indonesia menutup sementara kegiatan operasionalnya.
Menurut Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, hilangnya devisa dari sektor pariwisata untuk periode Januari hingga April 2020 saat wabah ini mulai merebak di Indonesia, mencapai empat miliar dollar Amerika. Potensi hilangnya pendapatan hotel dan restoran dari konsumen domestik saja setidaknya mencapai Rp60 triliun.
“Penurunan terbesar untuk kunjungan turis itu dari Cina sebagai negara asal Virus Corona. Kalkulasi kami dari hilangnya kunjungan turis Cina saja mencapai satu miliaran dollar Amerika. Kalau digabung dengan potensi kerugian dari turis asing Negara-negara lain, potensi kerugiannya mencapai 400 miliar dollar Amerika,” ujarnya dalam siaran pers yang diterbitkan di Jakarta, Jumat (24/4).
Melihat fenomena ini dan banyaknya pekerja hotel dan restoran yang di-PHK maupun dirumahkan, PHRI berinisiatif menggandeng start up company di bidang teknologi, Cakap, untuk memberikan edukasi berbasis aplikasi digital kepada para pekerja di industri perhotelan dan restoran selama mereka di rumah.
Aplikasi digital Cakap for Hospitality dirancang khusus untuk mengakomodir dan mendukung para pelaku usaha pariwisata yang memanfaatkan program bantuan pemerintah berupa program pelatihan saat para pekerja dirumahkan. Harapannya, selama dirumahkan para pekerja bisa tetap meningkatkan kompetensinya melalui program Kartu Prakerja dari pemerintah.
“Kami harapkan inisiatif ini bisa memberikan dampak yang positif sehingga nanti saat wabah ini berakhir, kompetensi maupun skill para pekerja ini sudah meningkat untuk kembali masuk ke industri hospitality. PHRI dan Cakap juga menyediakan sertifikat untuk para peserta yang mengikuti pelatihan ini,” kata Hariyadi.