HousingEstate, Jakarta - Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telah ditetapkan pemerintah sebagai bencana nasional non alam dan untuk itu diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus penyebarannya. Selama masa PSBB semua pihak diminta berkontribusi aktif secara bersama-sama memutus penyebaran virus tersebut dengan berdiam diri di rumah.
Partisipasi aktif lainnya juga diperlihatkan kalangan pengembang property. Menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Properti (KADIN Properti) Hendro S. Gondokusumo, ada banyak program dan bantuan dari kalangan pengembang baik pribadi, korporat, maupun asosiasi, untuk penanggulangan Covid-19 ini.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada para pengembang yang telah menunjukkan kepeduliannya untuk berperan aktif memutus rantai wabah ini. Meskipun kondisi bisnis properti semakin melemah dan semua pendapatan pengembang menurun tapi tidak menyurutkan komitmen teman-teman memberikan bantuan khususnya di sekitar proyek yang dikembangkannya,” ujarnya dalam siaran pers yang diterbitkan di Jakarta, Rabu (29/4).
Dari asosiasi perusahaan pengembang seperti Real Estat Indonesia (REI) maupun Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (HIMPERRA) yang tercatat di KADIN Properti, beragam bantuan yang diberikan antara lain berupa paket sembako, bantuan uang tunai, peralatan kesehatan, alat rapid test, cairan disinfektan, vitamin, alat perlindungan diri (APD), hingga penyediaan rumah sakit untuk menampung pasien Covid-19.
Ciputra Group misalnya, memberikan bantuan di lebih dari 25 proyek yang dikembangkannya di berbagai wilayah mulai Jabodetabek, Semaramg, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Sidoarjo, Lampung, Makassar, Bali, dan Manado. Ciputra Group juga memberikan 210 ruang isolasi di jaringan rumah sakit Ciputra Hospital untuk ruang perawatan pasien Covid-19 di Citra Garden City dan Ciputra Hospital Citra Raya Tangerang.
Komitmen serupa juga dilakukan pengembang Sinar Mas Land (SML) yang memberikan 25 ribu alat rapid test kepada pemerintah untuk dibagikan ke sejumlah rumah sakit. SML juga melakukan rapid test untuk 100 ribu masyarakat di sekitar BSD City selain memberikan 1.750 kotak APD untuk pemerintah kota (pemkot) Tangerang, Manado, Batam, dan Surabaya. Bantuan lainnya berupa alat-alat kesehatan dan 36 ribu paket sembako untuk masyarakat di sekitaran proyek ITC BSD City.
PT Intiland Development Tbk memberikan andilnya dengan bantuan paket sembako dan alat-alat kesehatan untuk diberikan di sekitaran proyek yang dikembangkan di Jakarta, Tangerang, Surabaya, dan Mojokerto. Grup Duta Putra juga menyalurkan bantuan untuk 13 proyek yang dikembangkannya dan menyediakan bangunan serta ruangan untuk pelaksanaan rapid test Covid-19 di Rumah Sakit Mitra Keluarga.
Pengembang Summarecon Agung menyediakan fasilitas tempat tinggal di dalam area proyek dengan menyuplai kebutuhan pangan. Fasilitas ini disediakan untuk para pekerja sehingga tidak keluar dari area proyek untuk mengurangi terpapar Covid-19. Summarecon juga memberikan bantuan ribuan paket APD ke sejumlah rumah sakit di Jabodetabek, Makassar, Bandung, dan pemerintah pusat.
Sementara pengembang Agung Podomoro Land (APL) aktif menyalurkan bantuan alat-alat kesehatan dan paket sembako kepada masyarakat, pemerintah daerah, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan rumah sakit. Bantuan ini juga disalurkann ke puluhan proyek yang dikembangkan APL di sejumlah kota seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Medan, dan Balikpapan.
Hendro menyebut, penyalurann bantuan secara gotong royong dari kalangan pengembang merupakan salah satu wujud komitmen para pelaku industri properti dalam menghadapi situasi saat ini. Karena itu ia juga mengingatkan kepada pemerintah untuk lebih aktif dan tanggap khususnya dengan sektor properti yang merupakan salah satu lokomotif perekonomian nasional.
“Terdapat 174 industri yang terkait langsung di belakang industri properti sehingga bila situasi pasar tak kunjung membaik dampaknya bisa sangat luas. Anggota REI ada 3.642 ditambah HIMPPERA 1.750 dan ditambah lagi dengan 174 industri di belakangnya, bayangkan ada ratusan ribu hingga jutaan pekerja yang bisa terdampak. Makanya stimulus maupun relaksasi kebijakan pemerintah sebagai countercyclical dampak pandemi ini bisa berjalan baik di lapangan dan bisa menjaga keberlangsungan bisnis ini,” bebernya.