HousingEstate, Jakarta - Saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terkait pandemi Covid-19, lembaga penyalur KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) justru mencatatkan peningkatan penyaluran dana FLPP. Hal ini tidak terlepas dari pengembangan aplikasi teknologi yang dilakukan PPDPP jauh sebelum adanya pandemi.
Dengan merapkan berbagai layanan berbasis teknologi informasi, proses bisnis yang dilakukan antara PPDPP, bank pelaksana, pengembang, maupun masyarakat terkait layanan FLPP tetap bisa dilakukan dengan menerapkan WFH. PPDPP telah membangun rangkaian sistem dengan konsep big data hunian secara daring melalui aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi (SiKasep) dan Sistem Informasi Pengembang (SiKumbang).
Menurut Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin, keseluruhan penerapan bisnis untuk penyaluran FLPP bisa dilakukan dari hulu ke hilir 100 persen secara online khususnya dengan adanya aplikasi SiKasep dan SiKumbang. Hal ini membuat tidak adanya kendala penyaluran saat penerapan PSBB.
“Situasi PSBB justru meningkatkan minat masyarakat yang mengakses SiKasep dan hingga hari ini calon debitur yang mengakses terus meningkat dibandingkan dua hari sebelum penerapan PSBB di Jakarta. Dari 724 calon debitur pekan lalu menjadi 1.141 calon debitur setelah penerapan PSBB awal pekan ini,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (15/9).
Secara total, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, PPDPP tidak mengalami kendala berarti untuk penyaluran KPR FLPP. Hingga tanggal 14 September 2020, PPDPP telah menyalurkan dana FLPP untuk membiayai perumahan sebanyak 88.410 unit senilai Rp9 triliun. Penyerapan yang baik ini membuat PPDPP memiliki target yang lebih besar tahun depan yaitu menyalurkan sebanyak 157.500 unit senilai Rp16,62 triliun.
Pengembangan aplikasi teknologi juga terus dilakukan untuk memudahkan semua kalangan yang mengakses program KPR bersubsidi. SiKasep misalnya, dikembangkan dalam bentuk desktop yang bisa digunakan oleh bank pelaksana dengan fitur customer service sehingga bisa terkait langsung dengan pengisian aplikasi SiKasep sehingga lebih efektif.
PPDPP juga memberikan dukungaan akses host to host ke bank pelaksana dalam aplikasi SiKumbang sehingga ketersediaan produk hunian dari pengembang bisa dilihat dan dipantau oleh bank pelaksana. Bank juga bisa melihat sisi suplai dan demand yang membuatnya lebih mudah merencanakan bisnis KPR berubsidi.
“Sistem maupun aplikasi yang kami bangun ini akhirnya menjadi meeting point antara pemerintah, bank pelaksana, maupun pengembang dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk melayani masyaraakt berpenghasilan rendah (MBR) untuk bisa mengakses rumah pertamanya,” imbuh Arief.