HousingEstate, Jakarta - Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) telah menyalurkan dana KPR bersubsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 100.176 unit senilai Rp10,25 triliun hingga pekan awal November 2020 ini. Nilai penyaluran ini telah mencapai 97,73 persen dari target tahun ini sebesar 102.500 unit senilai Rp11 triliun.
“KPR bersubsidi FLPP ini disalurkan dari 41 bank pelaksana yang bekerja sama dengan PPDPP tahun 2020 ini. Bank BTN masih menjadi penyalur tertinggi mencapai 39.942 unit, diikuti Bank BNI 13.003 unit, BRI Syariah 11.228 unit, BTN Syariah 6.591 unit, Bank BJB 4.491 unit, Bank BRI 4.116 unit, Bank Mandiri 2.501 unit, Bank NTB Syariah 1.658 unit, Bank Sumsel Babel 1.1460 unit, Bank Kalbar 1.307 unit, Bank Artha Graha 1.273 unit dan sisanya oleh bank lain,” ujar Arief Sabaruddin, Direktur Utama PPDPP dalam siaran pers yang diterbitkan Senin (9/11).
Dengan pencapaian ini, Arief optimistis hingga penghujung tahun ini penyaluran dana FLPP bisa tercapai sesuai target bahkan bisa mencapai lebih dari target yaitu 107.600 unit. Makin tingginya minat masyarakat terhadap rumah bersubsidi, PPDPP telah mempersiapkan kinerja yang tinggi untuk bisa menyalurkan FLPP sebanyak 157.500 unit pada tahun 2021.
Minat masyarakat yang tinggi ini tercermin dari dashboard management control PPDPP hingga akhir pekan lalu, yang mengakses aplikasi Sistem Informasi KPR Bersubsidi (SiKasep) telah mencapai 250.453 calon debitur. Dari angka tersebut, sebanyak 104.464 calon debitur telah lolos subsidi checking, 8.754 calon debitur sudah dalam proses verifikasi bank. Tahun ini sebanyak 100.176 debitur telah menikmati dana FLPP.
“Pengunjung bulanan SiKasep per September mencapai 1.320 calon debitur dan Oktober 1.098 calon.Dengan penyaluran dana FLPP yang telah tembus 100 ribu ini total penyaluran FLPP dari tahun 2010 hingga tahun 2020 telah mencapai 755.778 unit senilai Rp54,62 triliun,” beber Arief.