HousingEstate, Jakarta -

Pembaca, beberapa waktu lalu HousingEstate mengunjungi The Golden Stone, perumahan seluas 25 ha garapan GNA Group di Jl Diklat Pemda, tidak jauh dari kawasan Gading Serpong, Tangerang, Banten. Kami sengaja berkunjung karena ada rumah untuk milenial yang  happening banget. Rumahnya mungil tapi layout ruangnya didesain kompak dengan tampilan yang wah.

Rumah yang disebut tipe Topaz ini bangunannya dua lantai seluas 44 m2. Tanah berukuran mini 40 m2, dengan dimensi kaveling 5×8 m. Tapi di tangan GNA Group developer yang dikenal juga memiliki biro arsitek GNA Architec ini tampilan tipe Topaz tampak menarik dan berkelas.

Dinding luarnya  dilapis homogeneous tile motif marmer menambah aura kemewahan sekaligus menjadi aksen yang menarik. Pemakaian homogeneous tile ini juga memudahkan perawatan. Warnanya tidak mudah pudar, bahkan kalau kotor cukup dibersihkan dengan lap sudah kinclong lagi. Demikian pula plafon teras maupun balkon tidak menggunakan papan semen polos tapi bermotif kayu makin menambah menarik tampilan rumah ini.

Karena posisi rumah ini ada di sudut maka di bagian dinding samping  ada tambahan  bukaan  kaca lebar ke arah taman.  Walhasil  ruang di lantai bawah menjadi luas dengan view ke arah taman  depan dan samping.

Oh ya, pintu utama rumah ini menggunakan smart door lock, cara membukanya pakai password bukan kunci manual sehingga  kalau penghuninya pergi keluar rumah tidak perlu ribet membawa kunci.

Tata ruangnya kompak dan fungsional, bahkan mampu menjawab kebutuhan para milenial saat work from home (WFH). Lantai bawah yang tidak seberapa luas dilengkapi kamar kecil, sehingga ruang ini multifungsi:  saat WFH bisa difungsikan untuk ruang kerja. Tapi jika tidak WFH dijadikan area santai keluarga sembari memasak, makan, atau menonton TV. Ada meja kompor dan kitchen set di bawah tangga. Supaya ruang yang ukurannya terbatas ini berkesan luas developer menambahkan cermin di sebagan dindingnya.

Menuju lantai atas kita melewati tangga. Demi keamanan penghuni, terutama di malam hari, setiap anak tangga dikasih lampu penerang yang ditanam di dinding.  Di malam hari saat lampu utama dipadamkan area tangga tetap terlihat jelas.

Selepas menaiki tangga paling atas kita langsung bertemu kamar mandi. Ukurannya sama dengan kamar mandi bawah tapi desainnya lebih cozy dengan lantai dan dinding ditutup homogenous tile motif batu alam bertektur rustic. Dinding di bawah shower  diberi cowakan untuk menyimpan peralatan mandi.  Kedua toilet itu sudah dilengkapi stop kontak dan instalasi untuk air panas. Jadi, kalau mau memasang water heater tidak repot lagi, tingggal dicolokin.

Di lantai atas ada dua kamar tidur, yaitu kamar utama dan kamar anak.  Meskipun ukurannya tidak  luas penataannya cukup nyaman.  Penyimpanan pakaian menggunakan lemari terbuka berupa ambalan-ambalan bersusun dan tempat menggantung baju sehinggga  tidak sesak. Dinding kaca transparan di kedua sisi kamar utama membuat atmosfirnya makin lega dan terbuka. View-nya luas ke berbagai sudut kawasan yang dirancang banyak taman dan pepohonan. Pintu kamar utama menggunakan sliding door atau pintu geser agar tidak memakan tempat.

Kamar anak penataannya kurang lebih sama menggunakan penyimpanan terbuka. Bedanya bukaan jendelanya hanya satu sisi ke arah depan.  Apabila punya anak sudah bersekolah interior  kamar anak bisa diubah dengan menggunakan bunk bed. Ranjang di atas dan di bawah untuk meja belajar dan tempat bermain.

Tipe Topaz ini membuktikan bahwa kaveling sempit (40 m2)  pun kalau didesain dengan baik, layout ruangnya juga direncanakan secara matang, akan mendapatkan rumah yang nyaman dan berpenampilan elegan. Rumah ini ibarat unit apartemen yang melekat di tanah.