HousingEstate, Jakarta - PT Putragaya Wahana, pengembang superblok mewah Thamrin Nine, melalui perusahaan afiliasi PT Wisma Kartika, Bank UOB, PT MRT Jakarta, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melakukan seremonial dimulainya pembangunan (ground breaking) pedestrian bawah tanah (tunnel) Thamrin Nine UOB-stasiun MRT BNI Dukuh Atas, Kamis (7/7/2022).
Dukuh Atas adalah kawasan di pusat bisnis utama Jakarta, Jalan Jenderal Sudirman, yang menjadi grand hub aneka moda transportasi massal di Jakarta. Interkoneksi melalui terowongan bawah tanah sepanjang 80 meter oleh Thamrin Nine itu diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.
Hadir dalam acara yang diadakan di lokasi proyek itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga dari kiri dalam gambar), Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar (kiri), Komisaris Utama PT MRT Jakarta Muhammad Syaugi (kedua kiri), Presiden Komisaris Thamrin Nine Complex Indra Djati Sidi (kanan), Direktur Utama PT Wisma Kartika Alvin Gozali (ketiga kanan), dan Global Markets Director UOB Indonesia Sonny Samuel (kedua kanan).
Ground breaking pembangunan interkoneksi pedestrian bawah tanah itu, ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Pembangunan Bangunan dan Fasilitas Interkoneksi Thamrin Nine UOB–Stasiun Dukuh Atas BNI, oleh Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta Farchad Mahfud dan Direktur Utama PT Wisma Kartika Alvin Gozali, disaksikan Gubernur Anies dan Dirut MRT Jakarta William Sabandar.
Dalam sambutannya Gubernur Anies menyatakan, Jakarta saat ini berada dalam tahap awal pengembangan menjadi kota global. Keberadaan transportasi publik yang lengkap dan terintegrasi adalah salah satu ciri kota global itu. “Sejak lama Jakarta telah memiliki transportasi publik, namun belum terkoneksi dengan baik,” katanya seperti dikutip keterangan tertulis Putragaya Wahana yang diterima housingestate.id, Jum’at (8/7/2022). Karena itu ia menyambut baik pembangunan pedestrian tunnel Thamrin Nine-stasiun MRT Dukuh Atas ini.
Di Thamrin Nine akan dibangun sejumlah properti jangkung dan super jangkung. Yang sudah terbangun antara lain, gedung UOB, Autograph Tower, dan Luminary Tower. Pembangunan tunnel senilai Rp150 miliar itu dibiayai sepenuhnya oleh PT Wisma Kartika dan UOB. Sedangkan pengelolaannya dilakukan secara joint operation antara Putragaya, Bank UOB, Wima Kartika, dan PT MRT.
“Kita sebagai main develover Thamrin Nine membangun tunnel di atas tanah milik Pemprov DKI, kemudian menghibahkannya ke Pemprov DKI dan PT MRT,” kata Alvin Gozali. Benefit yang akan didapat kawasan Thamrin Nine dari tunnel itu, adalah dari sisi marketing serta lalu lintas orang yang makin ramai yang akan meningkatkan harga sewa properti di superblok.
“Jadi, keberadaan tunnel ini (bisa membuat Thamrin Nine) secara marketing lebih kuat, karena banyak orang dan karyawan bisa masuk ke gedung kita, dan lalu lintasnya lancar. Gedungnya pun menjadi jauh lebih produktif dan harga sewanya berpotensi meningkat,” jelasnya.
Ia memperkirakan, dengan terintegrasinya semua moda transportasi publik di kawasan Dukuh Atas, mulai dari Gojek, taksi, sampai kereta bandara serta MRT dan LRT Jabodetabek, diperkirakan ada 40-50 ribu orang yang akan berlalu lalang dari dan ke kawasan Thamrin Nine setiap hari.
Baca Juga
Apalagi, Thamrin Nine kemungkinan besar juga akan terhubung dengan Grand Indonesia di Bundaran HI yang berpotensi menambah 30-40 ribu penyintas lagi, sehingga total menjadi 100 ribuan orang. Ia berharap kehadiran pedestrian tunnel di stasiun MRT ini bisa menginspirasi pengembang kawasan transit oriented development (TOD) lain untuk juga membangunnya.