HousingEstate, Jakarta - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) optimistis bisa mencapai target penyaluran KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) pada kuartal ketiga tahun 2022 ini. Hingga medio September 2022, target penyaluran FLPP BP Tapera sebesar Rp15,64 triliun untuk membiayai sebanyak 153.540 unit rumah di seluruh Indonesia.
“Hingga periode tersebut kami mampu melebihi target dengan menyalurkan dana FLPP Rp15,73 triliun atau 100,57 persen. Unit rumah yang dibiayai sebesar 141.547 unit rumah atau 92,19 persen. Unitnya lebih kecil karena harga patokan rumah subsidi bisa berbeda-beda tergantung wilayahnya,” ujar Adi Setianto, Komisioner BP Tapera dalam siaran pers yang diterbitkan Jumat (16/9).
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2020-2024, BP Tapera pada tahun ini ditargetkan menyalurkan dana FLPP sebanyak 200 ribu unit senilai Rp23 triliun. Untuk tahun 2023 BP Tapera ditargetkan menyalurkan dana FLPP 220 ribu unit senilai Rp25,18 triliun dari DIPA Rp19,48 triliun dan dana bergulir dari cicilan debitur KPR FLPP Rp5,7 triliun.
Adi optimis bisa menyalurkan anggaran dan kuota FLPP tahun depan. Penambahan kuota ini diharapkan bisa meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah yang layak dan terjangkau hingga secara progresif bisa mengurangi backlog perumahan.
Terbanyak
Bank BTN dan Bank BTN Syariah tetap menjadi bank penyalur terbanyak KPR FLPP mencapai 92.232 unit. Disusul oleh Bank BNI sebanyak 13.671 unit, Bank BRI 13.026 unit, Bank BJB 5.708 unit, dan Bank BSI 4.635 unit. Sisanya disalurkan oleh 28 bank penyalur lainnya.
Baca Juga
“Capain ini disumbang oleh 6.152 perusahaan developer dengan total 9.239 perumahan yang tersebar di 33 provinsi dan 386 kabupaten-kota. Penerima manfaat FLPP didominasi pekerja swasta (93,64 persen), PNS (3,87 persen), dan TNI-Polri (2,49 persen),” imbuh Adi.