HousingEstate, Jakarta - Manajemen PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) optimis tahun ini bisnis properti akan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selama pandemi tiga tahun lalu, kendati kinerja bisnisnya juga sangat terdampak, INPP tetap mampu menyelesaikan semua proyeknya tepat waktu dan sukses dipasarkan. Karena itu pendapatannya tetap meningkat.

Total sejak berdiri tahun 2002, INPP sudah mengembangkan 24 proyek. Semua proyek berhasil dibangun dan dipasarkan sesuai target. Tidak ada proyek yang gagal, di-cancel, apalagi mangkrak, bahkan saat pandemi, termasuk proyek apartemen yang melesu sejak beberapa tahun sebelum pandemi.

Sampai tahun 2021 sekitar 87 persen pendapatan INPP diperoleh dari hasil penyewaan proyek properti komersial atau recurring income. Tahun 2022 proporsi pendapatannya berubah menjadi 75 persen recurring income dan 25 persen dari penjualan properti, menyusul masuknya INPP ke subsektor properti untuk dijual putus seperti apartemen strata (kondominium) sejak beberapa tahun sebelumnya.

Menurut Antony P Susilo, Presiden Direktur dan CEO INPP, dalam media gathering “Transformasi Bisnis yang Berkelanjutan” di Jakarta, Kamis (26/1/2023), kalau selama pandemi yang berlangsung sejak 2020 sampai pertengahan 2022 saja INPP bisa menjaga kinerjanya tetap baik, apalagi setelah pandemi berlalu.

“Tahun lalu kita sukses mencapai target, bahkan menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah INPP. Karena itu tahun ini kita optimis akan lebih baik, tumbuh dan berkembang lebih pesat, tidak seperti masa pandemi. Kami selalu berupaya unggul melalui pengembangan properti yang inovatif dan kreatif,” katanya.

Direktur Keuangan INPP Surina menyebutkan, tahun 2022 pendapatan INPP mencapai 120 persen dari target, atau 106 persen dibanding pendapatan sebelum pandemi. Ia tidak menyebutkan angka-angka.

Selama 10 tahun pertama sejak 2002 INPP fokus mengembangkan properti dunia perhotelan (hospitality) dengan brand Harris, Sheraton, Yello dan belakangan juga Aloft. Tahun 2012 – 2017 INPP mulai menggarap bisnis ritel (pusat belanja dan hangout) seperti fX Sudirman (Jakarta), beachwalk shopping centre di Kuta (Bali) melengkapi Sheraton Bali Kuta Resort, dan Paskal Mall Shopping Centre di Pasir Kaliki (Bandung).

Tahun 2017 ekspansi INPP berlanjut dengan masuk ke bisnis property sales untuk makin meningkatkan kinerjanya. Antara lain dengan mengembangkan proyek mixed use yang menggabungkan fungsi komersial dan hospitality dengan hunian.

“Strategi kami adalah melengkapi apa yang sudah menjadi dasar kemampuan kami, yaitu retail operations, dengan membawa value lebih kepadanya (melalui pengembangan proyek mixed use),” ujar Antony. Saat ini INPP dalam proses penyelesaian proyek apartemen 31 Sudirmam Suites & Hotel Hyatt Place di Makassar, dan proyek apartemen Antasari Place di Jakarta Selatan.