HousingEstate, Jakarta - Saat ini bumi kita tengah mengalami terpaan gelombang panas atau heatwave. Di Indonesia sendiri berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu maksimum bisa mencapai 37,2 derajat celcius yang terjadi antara lain di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan, dibanding 34-36 derajat celcius di wilayah lain. Potensi suhu panas itu dapat berulang pada periode yang sama setiap tahun. Di Jakarta misalnya, bisa terjadi pada bulan April, Mei, Juni.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghadapi cuaca apanas, antara lain minum air putih yang cukup. Selain itu hindari kontak langsung dengan matahari, gunakan topi atau payung dan sunscreen ketika beraktivitas di luar rumah. Pakai juga baju berbahan ringan dan longgar, atur menu makanan dengan memperbanyak buah dan sayur, hingga membuat kondisi di dalam rumah tetap sejuk.

Salah satu yang bisa diusahakan untuk membuat rumah tetap sejuk, dengan menggunakan bahan material khusus seperti Heatgard. Produk ini merupakan cat pelapis penolak panas hasil produksi Aquaproof yang bisa menurunkan suhu permukaan yang dilapisinya hingga 10-20 derajat celcius.

“Heatgard merupakan inovasi Aquaproof yang diformulasikan dalam bentuk cat pelapis penolak panas dengan teknologi Reflect & Insulate. Produk ini cocok diaplikasikan pada bidang yang menjadi penyebab utama panas di rumah, seperti dinding samping dan atap rumah yang merupakan bidang luas dan bisa terjemur matahari hingga enam jam,” kata Chandra Kurniawan, Marketing Manager PT Adhi Cakra Utama Mulia, produsen Aquaproof, melalui siaran pers Jumat (19/5).

Panas pada dinding juga bisa tersimpan hingga malam hari. Terlebih kalau material rumah menggunakan bahan yang menyerap panas. Heatgard diklaim bisa menolak panas dan membuat bangunan lebih sejuk. Produknya tersedia dalam warna-warna terang dengan tiga pilihan putih, abu-abu, dan krem.

Pada pengujian efektivitas penurunan suhu pada bidang yang dilapisi Heatgard, produk ini disebut terbukti bisa menurunkan panas pada bangunan. Pengujian dilakukan dengan membandingkan atap metal yang dilapisi Heatgard warna abu-abu dengan atap metal yang dilapisi cat biasa warna abu-abu.

Ketika diberikan paparan panas melalui lampu infrared untuk menggantikan cahaya matahari, suhu awal masing-masing atap menunjukan angka yang sama 31 derajat celcius. Kemudian setelah diberi paparan selama lima menit, atap metal yang dilapisi Heatgard suhunya 49,8 derajat sementara yang tidak dilapisi 68,2 derajat celcius.

Pada pembuktian langsung di bangunan rumah yang telah diunggah di media sosial, kondisi dinding samping yang terjemur matahari dengan rumah menghadap barat dan sudah dilapisi Heatgard, suhunya turun dari 32 derajat menjadi 26 derajat celcius. Bukan hanya menurunkan suhu, produk ini juga berfungsi sebagai pelapis kedap air (waterproof).

“Jadi, Heatgard sangat tepat digunakan saat musim panas maupun musim hujan untuk mencegah kebocoran. Dengan fungsi menolak panas akan membuat bangunan jadi lebih sejuk sekaligus bisa menghemat penggunaan listrik (untuk AC). Aplikasinnya mudah. Bersihkan permukaan yang akan dilapisi, gunakan kuas atau rol tanpa perlu dicampur air, dan lakukan dua kali lapisan. Satu liter produk bisa digunakan untuk area satu meter persegi dengan jeda satu jam setiap lapisan,” beber Chandra.