HousingEstate, Jakarta - Secara resmi kita telah memiliki tiga pasang calon presiden dan wakil presiden yang akan berkompetisi untuk periode tahun 2024-2029. Ketiga pasang paslon tersebut adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Ketiga paslon juga telah memaparkan visi-misi hingga berbagai program kerja bila terpilih, termasuk untuk program perumahan. Program yang diusung Anies-Muhaimin seperti yang tertuang dalam misinya adalah menyediakan hunian layak dekat pusat kota dengan harga terjangkau bagi seluruh kalangan termasuk pekerja informal.

Kemudian menyediakan program KPR subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) khususnya kalangan anak muda termasuk mekanisme sistem sewa yang terjangkau. Agenda lainnya dengan 28 simpul kesejahteraan untuk 28 kelompok masyarakat termasuk generasi milenial dan Gen Z. Untuk kalangan ini ditargetkan akan menyediakan minimal 2 juta hunian terjangkau di pusat kota yang terintegrasi transportasi publik hingga target penurunan backlog secara bertahap.

Pasangan Ganjar-Mahfud mengusung program perumahan bernama Rumah Kita-10 Juta Hunian. Program ini mencakup pembangunan baru maupun renovasi untuk rumah sederhana, rusunami, dan rusunawa dengan penyediaan lahan yang strategis dan terjangkau di pusat perekonomian dan transportasi umum.

Sasaran penerima diutamakan untuk MBR, pekerja informal, buruh, hingga generasi muda dengan skema pembiayaan yang mudah dan murah. Ada juga program Kampung Sehat untuk memperbaiki kampung kumuh di kota dan desa. Lainnya lagi program 4T Terintegrasi untuk tempat tinggal, tempat kerja, trotoar, dan transportasi publik yang akan menghubungkan tempat tinggal, tempat kerja, dan tempat lainnya dengan sarana transportasi nyaman dan murah.

Sementara untuk program perumahan Prabowo-Gibran dipaparkan oleh Panangian Simanungkalit, Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Ada 17 prioritas program kerja dan 8 Best Result Fast, baik 17 prioritas maupun 8 Best Result Fast ini memasukkann sektor perumahan.

“Jadi program perumahan masuk ke dalam 17 dan 8 ini menunjukkan pentingnya program perumahan bagi pasangan ini. Nanti teknisnya pembangunan perumahan akan didorong dari desa ke kota dengan menyesuaikan kebutuhan di setiap lokasi dan dengan dukungan anggaran yang sustain,” ujarnya saat memaparkan program perumahan kepada kalangan media di Jakarta, Kamis (16/11).

Generasi milenial dan Gen Z akan menjadi fokus sasaran untuk program perumahan. Salah satunya dengan menyalurkan anggaran ke desa untuk program pembangunan dan renovasi dengan target dua juta hunian per tahun. Untuk hunian di perkotaan akan dibangun 500 ribu rumah tapak dan 500 ribu hunian vertikal berupa rusunami dan rusunawa.

Panangian juga menyebut, dibutuhkan anggaran yang besar untuk mewujudkan target-target di bidang perumahan dan untuk itu dibutuhkan komitmen anggaran termasuk dukungan dari kalangan anggota dewan. Di sisi lain, ada banyak potensi pemasukan negara khususnya dari pendapatan non pajak yang selama ini belum optimal. Bila ini dibenahi akan ada sumber anggaran yang memadai untuk mengeksekusi berbagai program perumahan tersebut.

“Prabowo-Gibran sangat concern dengan program perumahan dan itu ditunjukkan dengan merancang program yang detail dan komprehensif. Mendorong program perumahan juga sangat terkait dengan kinerja ekonomi nasional, karena kalau program kami ini dijalankan potensi penyerapan tenaga kerja saja mencapai 4,6 juta, belum dari material bahan bangunan dan industri turunan lainnya,” pungkasnya.