HousingEstate, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merupakan kementerian teknis yang setiap tahun mendapatkan anggaran besar untuk berbagai proyek infrastruktur, perumahan, hingga prasarana, sarana, dan utilitas. Salah satu proyek infrastruktur yang terus didorong adalah pembangunan jalan tol dan non tol untuk meningkatkan konektivitas antar kawasan.

Menurut Endra S. Atmawidjaja, Staf Ahli Bidang Teknologi dan Juru Bicara Kementerian PUPR, hingga saat ini hampir 600 ruas proyek jalan tol dan non tol di berbagai daerah dikebut pengerjaannya termasuk menjalankan amanat Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2023 tentang percepatan peningkatan konektivitas jalan daerah.

“Jalan merupakan backbone untuk perekonomian dan memudahkan masyarakat terkait aksesibilitasnya. 15 tahun lalu di Tanjung Priok selalu antri dan hari ini sudah tidak ada lagi antrian. Begitu juga aktivitas mudik setiap tahun yang selalu banyak cerita dan drama, hari ini situasinya sudah lebih baik walaupun selalu muncul tantangan baru,” ujarnya dalam diskusi Pembangunan Jalan Tol dan Jalan Daerah yang diselenggarakan Forum Wartawan Pekerjaan Umum (Forwapu) di Jakarta, Kamis (16/11).

Pemerintah yang memprioritaskan peningkatan infrastruktur khususnya konektivitas bertujuan mewujudkan logistik yang efisien, menyederhanakan mobilitas, dan meningkatkan daya saing bangsa. Percepatan pembangunan infrastruktur memiliki peran penting menghubungkan wilayah dan menjadi katalisator terciptanya kawasan baru seperti permukiman, industri, hingga kawasan ekonomi.

Target pembangunan jalan tol sepanjang 5.200 km pada tahun 2024 terus didorong dan pemerintah telah menyelesaikan tambahan sepanjang 2.500 km. Selama lima tahun terakhir, jalan tol yang telah dibangun sepanjang 1.825 km dengan termasuk penyelesaian proyek sepanjang 1.500 km.

“Dengan akses jalan yang semakin baik akan menambah network yang lebih luas dan masyarakat memiliki pilihan yang lebih luas untuk menggunakan jalan tol, non tol, maupun beragam transportasi publik. Pemerintah juga terus mendorong peningkatan konektivitas jalan daerah sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2023 tentang percepatan peningkatan konektivitas jalan daerah,” imbuhnya.

Produsen bahan bangunan Semen Merah Putih (PT Cemindo Gemilang Tbk) ikut mendukung berbagai proyek infrastruktur pemerintah melalui penyediaan produk semen dan beton berkualitas. Hingga saat ini Semen Merah Putih telah berkontribusi pada beberapa proyek jalan tol seperti Bakauheuni-Terbanggi Besar, Pandaan-Malang, Gempol-Porong, Indralaya-Prabumulih, Medan-Binjai, Gempol-Pasuruan, Pekanbaru-Bangkinan, dan Bengkulu-Taba Penanjung.

“Kami memiliki produk Vipers yang hanya memerlukan waktu tiga jam sehingga cocok diaplikasikan di berbagai kota untuk menghindari kemacetan selama proses pembangunan maupun perbaikan jalan. Vipers dikembangkan dengan spesifikasi beton siap pakai yang mudah dikerjakan untuk menghasilkan beton performa tinggi,” kata Oza Guswara, GM Penjualan dan Pemasaran Cemindo Gemilang.

Semen Merah Putih selalu mendukung inisiatif pembangunan infrastruktur pemerintah bukan hanya terkait produk tapi juga kolaborasi yang erat dengan berbagai pihak. Perusahaan juga selalu aktif dalam dialog dengan pemerintah, kontraktor, dan stakeholder lainnya untuk memastikan visi dan strategi pembangunan nasional.

“Berbagai pembangunan yang terus didorong selama ini tentunya bukan hanya semata kegiatan bisnis. Kami melibatkan diri sebagai mitra yang dapat diandalkan dan mendukung penuh upaya pemerintah dalam menciptakan masa depan yang lebih baik melalui pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan berdaya guna,” pungkasnya.