Selasa, Oktober 28, 2025
HomeBerita PropertiPengusaha Hotel Berharap Pilpres Satu Putaran Saja

Pengusaha Hotel Berharap Pilpres Satu Putaran Saja

Di antara seluruh subsektor properti, subsektor perhotelan cukup terdampak oleh perhelatan politik tahun ini. Menurut Q4-2023 Colliers Quarterly-Jakarta versi konsultan properti Colliers Indonesia yang dipublikasikan di Jakarta beberapa waktu lalu, hotel bisnis di Jakarta terutama yang bintang empat dan lima, lebih selektif mengakomodir acara politik selama pemilihan umum 2024. Mereka lebih mengharapkan acara yang terkait dengan konferensi atau konvensi (MICE) seperti rapat institusi, pameran, konser musik, acara olahraga, dan lain-lain.

Karena itu menurut Colliers, sebagian besar pengusaha hotel berharap pemilu presiden/wakil presiden (pilpres) bisa diselesaikan dalam satu putaran. Dengan demikian mereka bisa lebih fokus menggarap pasar bisnis lain (di luar penyewaan kamar) yang memberikan kontribusi pendapatan yang lebih signifikan.

Colliers sendiri mencatat selama tahun 2023 tidak ada penambahan hotel baru di Jakarta, kendati bisnis perhotelan terus melanjutkan pemulihan setelah terpuruk selama pandemi Covid-19. Bahkan, perhotelan menjadi bisnis yang paling awal rebound menyusul langsung bergairahnya dunia pariwisata pasca pandemi, karena orang yang jenuh “terkurung” di rumah selama pandemi berlomba melakukan perjalanan. Namun tahun ini, menurut Colliers, akan ada penambahan 8 hotel baru di Jakarta dengan 25Hours, Movenpick, dan Waldorf sebagai market booster. Yaitu, tiga hotel bintang 5, dua hotel bintang 4, dan tiga hotel bintang 3.

Pendapat serupa disampaikan konsultan properti Cushman & Wakefield melalui Analisis Pasar Properti: Refleksi 2023 & Proyeksi 2024. “Saat ini pasar hotel masih dalam tahap pemulihan. Terlihat dari tidak adanya penambahan kamar
(hotel) tahun lalu. Sebagian besar jadwal operasionalnya digeser ke tahun 2024,” tulis Cushman. Kendati demikian pemulihan pasar hotel berlanjut secara positif. Terlihat dari peningkatan kegiatan MICE dan lain-lain yang menaikkan permintaan kamar hotel di Jakarta.

Karena itu tingkat kekosongan kamar hotel di Jakarta terus menurun. Masing-masing sebesar 33,0%, 36,4%, 33,9%, 40,3% untuk hotel bintang 3, 4, 5 dan luxury per akhir 2023. “Tingkat kekosongan kamar hotel keseluruhan akan terus membaik pada tahun politik ini ke level 34,0 persen,” tulis Cushman. Sementara pertumbuhan harga kamar hotel rata-rata per malam (ADRR) juga terus positif seiring berlanjutnya kenaikan permintaan kamar.

Tahun lalu ADRR hotel di Jakarta tercatat Rp460.570/malam untuk hotel bintang 3 atau meningkat 13% secara tahunan (YoY), Rp816.320 untuk hotel bintang 4 (16% YoY), Rp1.791.130 untuk hotel bintang 5 (20% YoY), dan Rp2.253.460 untuk luxury hotel (12,5% YoY). “Harga kamar hotel di Jakarta sudah kembali ke level sebelum pandemi tahun 2019. Tahun ini harga kamar hotel di Jakarta secara keseluruhan diproyeksikan meningkat sekitar 16 persen,” jelas analisis triwulanan Cushman tersebut.

Berita Terkait

Ekonomi

Minim Konstruksi Proyek Baru, Penyaluran Kredit Properti Makin Melempem

Penyaluran kredit properti terus menurun sejak awal tahun ini....

BI: Pertumbuhan Ekonomi Masih di Bawah Kapasitas

Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan Bank Indonesia, 21-22...

September-Oktober Modal Asing Cabut Rp87 Triliun dari Indonesia

Setelah pekan pertama Oktober 2025 mulai masuk lagi (beli...

Berita Terkini