Sabtu, September 6, 2025
HomeBerita PropertiMenteri BUMN: BTN Perlu Terobosan Agar Bisa Biayai Lebih Banyak Rumah

Menteri BUMN: BTN Perlu Terobosan Agar Bisa Biayai Lebih Banyak Rumah

Bank Tabungan Negara (BTN) perlu melakukan terobosan agar bisa membiayai lebih banyak rumah. Saat ini dari sekitar 600 ribu unit kebutuhan rumah setiap tahun, sebagian besar di perkotaan, BTN sudah bisa membiayai sekitar 300 ribu unit.

“BTN sudah luar biasa (bisa membiayai 300 ribu rumah). Tapi itu belum cukup untuk mengatasi backlog (kekurangan pengadaan rumah). Angka 1-1,5 juta rumah harus jadi terobosan (BTN untuk bisa membiayainya),” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara BTN Anniversary Festival 2024 di Jakarta beberapa hari lalu seperti dikutip keterangan resmi BTN. Acara itu diselenggarakan sebagai perayaan ultah BTN ke-74 yang jatuh pada 9 Februari 2024.

Erick menyatakan, BTN memiliki kapabilitas untuk membuat terobosan itu, karena kinerjanya yang terus meningkat baik dari sisi aset maupun laba dan penurunan kredit bermasalah. Ia memuji kinerja BTN tersebut. “Tahun 2019 saat saya baru diangkat menjadi menteri, BTN baru mampu mencetak laba Rp200 miliar. Tahun lalu labanya sudah mencapai Rp3,5 triliun. Berarti BTN lebih sehat dan bisa memberikan layanan yang lebih besar dan juga sehat,” ujarnya.

Menteri BUMN berharap BTN menjadi solusi pengadaan rumah bagi anak muda di perkotaan. Untuk itu BTN harus bekerja lebih keras membangun ekosistem perumahan yang solutif bersama para pemangku kepentingan lain. Perayaan ulang tahun ke-74 sekaligus peluncuran logo baru, harus menjadi momentum BTN membangun ekosistem itu melalui percepatan transformasi. “Saat ini 52 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan, dan akan menjadi 70 persen pada tahun 2035,” kata Erick mengingatkan.

Baca juga: Menteri PUPR: Omong Kosong Perubahan Logo Bila BTN Tidak Bisa Turunkan Bunga KPR

Selama 74 tahun usianya, BTN sudah membiayai pengadaan 5,2 juta rumah, dengan 4,05 juta unit di antaranya merupakan rumah subsisi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tahun lalu BTN mencatat penyaluran KPR Rp257,92 triliun atau tumbuh 10,4 persen dibanding 2022. Penyaluran KPR bersubsidi tumbuh 10,9 persen menjadi Rp 161,74 triliun, dan KPR komersial 9,5 persen menjadi Rp96,17 triliun.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini