Di BSD Kini Ada Mesin Pengumpul Sampah Botol Plastik

Sinar Mas Land (SML) terus konsisten mendukung pembangunan yang berkelanjutan melalui berbagai program peduli lingkungan, selaras dengan upaya pemerintah memenuhi 17 poin Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan PBB tahun 2015.
Melalui Living Lab Ventures (LLV) misalnya, SML menggandeng Plasticpay untuk mendaur ulang sampah botol plastik. Plasticpay adalah startup (perusahaan rintisan berbasis teknologi informasi dan komunikasi) yang bergerak di bidang daur ulang sampah plastik. Melalui platform digital, Plasticpay mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sampah.
Bentuk kerja samanya, LLV memberi Plasticpay akses menempatkan Reverse Vending Machine (RVM), mesin otomatis yang dapat menerima sampah plastik dari publik, di The Breeze BSD City, Tangerang-Banten.
Sebagai insentif, masyarakat yang mengumpulkan sampah botol plastik melalui mesin itu, akan memperoleh poin yang bisa diubah menjadi uang elektronik (e-Wallet) seperti GoPay, OVO, Dana, LinkAja, InaCash, hingga poin rewards di aplikasi OneSmile. The Breeze menjadi lokasi pertama penempatan mesin Plasticpay di BSD City, yang sudah beroperasi sejak pertengahan April lalu.
Sampah plastik yang terkumpul di RVM akan didaur ulang dan menghasilkan butiran Recycled Polyester Staple Fiber (“Re-PSF”), benang serta kain yang memenuhi semua standar kualitas tinggi sebagai bahan baku bantal, boneka, tempat tidur, karpet, furniture, dan interior otomotif. Alih-alih berdampak buruk bagi lingkungan, sampah plastik justru dibuat bernilai ekonomi.
“Penempatan RVM di The Breeze, BSD City, melengkapi berbagai upaya Sinar Mas Land mendukung pembangunan berkelanjutan melalui sejumlah inisiatif hijau. Semoga kolaborasi dengan Plasticpay ini mendorong masyarakat berkontribusi dalam pengelolaan sampah plastik. Mari bersama-sama berkomitmen untuk hidup berkelanjutan dan mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” kata Managing Director President Office SML Dony Martadisata melalui keterangan resmi akhir pekan lalu.
Partner of Living Lab Ventures Bayu Seto menyatakan, LLV terus mendapat respon positif dari masyarakat atas pengembangan berbasis lingkungan yang dilakukannya. Dedikasi LLV dalam menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG) itu, sejalan dengan komitmen Sinar Mas Land mewujudkan praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. “Ke depan kami akan membawa mesin ini (RVM) ke kawasan niaga lain yang dikembangkan perusahaan,” ungkapnya.
CEO Plasticpay Suhendra Setiadi menyampaikan apresiasi terkait kerja sama SML, LLV, dan Plasticpay untuk mengakselerasi Dekarbonisasi Indonesia Net Zero Emission 2060. “Saya percaya kerja sama ini akan banyak memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang inklusif, mendukung program Ekonomi Sirkular di Indonesia,” ujarnya.
Saat ini terdapat lebih dari 800 RVM dan Dropbox Plasticpay di berbagai titik di Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Banyuwangi, dan Bali. Lebih dari 31.300 orang telah berpartisipasi sebagai agent of change, berhasil menekan jejak karbon hingga 975.000.000 gram CO2 lebih. Tercatat sebanyak 9.900.000 lebih sampah botol plastik berhasil didaur ulang menjadi produk ramah lingkungan seperti totebag, pouch, statement bag, sajadah dan aneka produk kreatif lainnya, bekerja sama dengan sejumlah UMKM.
Baca juga: Upaya SML Terapkan Konsep ESG untuk Bisnis yang Berkelanjutan
Menurut SML, pengumpulan sampah botol plastik melalui Plasticpay mendukung SDGs Nomor 11 Sustainable Cities and Communities, SDGs Nomor 12 Responsible Consumption and Production, SDGs Nomor 14 Life Below Water, dan SDGs Nomor 17 Partnership for the Goals, yang nantinya akan diimplementasikan oleh SML di proyek-proyeknya. SDGs merupakan program PBB untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Kontribusi Lingkungan lain SML antara lain Plastic to Food (konversi nilai sampah plastik dengan sembako), Plastic to Book (penukaran sampah plastik dengan buku-buku), hingga pemanfaatan sampah plastik yang diolah menjadi campuran bahan baku aspal untuk pembangunan infrastruktur skala kota. Ada pula Green Habit sebagai ajakan menghemat energi dan peduli sampah bagi karyawan dan warga, serta Kurban Berkah Tanpa Sampah (penggunaan kemasan biodegradable seperti besek).
Di bidang ekonomi, perusahaan telah melakukan pelatihan UMKM Pasar Rakyat Go Digital dan UMKM Ramah Lingkungan (pengembangan usaha berbasis material alami dan daur ulang). Selain itu kontribusi perusahaan juga terus dijalankan di bidang pendidikan, kesehatan & olahraga, dan sosial.