Sabtu, September 6, 2025
HomeTransportasiSelama April MRT Jakarta Angkut 2,7 Juta Orang

Selama April MRT Jakarta Angkut 2,7 Juta Orang

Selama April 2024 pengguna jasa Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta mencapai 2.709.482 orang, atau rata-rata 90.316 orang per hari, dengan 7.626 perjalanan kereta. Ketepatan waktu operasional yang konsisten meliputi waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti, rata-rata 99,9 persen, membuat makin banyak orang menggunakan MRT dalam mobilitas sehari-hari. Tahun ini PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan rata-rata 92 ribu pengguna per hari. Total sejak beroperasi 24 Maret 2019 sampai 13 Maret 2024 MRT Jakarta sudah mengangkut 102.067.777 orang.

Mengutip keterangan tertulis MRT Jakarta melalui Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Ahmad Pratomo di laman resmi MRT Jakarta, selama April saat hari kerja Senin—Jumat (weekday), rata-rata pengguna mencapai 122 ribu orang per hari dengan pengguna tertinggi pada hari Jum’at (3-4-2024) sebanyak 143.619 orang. “Hal itu menunjukkan masyarakat pekerja telah menggunakan MRT Jakarta saat beraktivitas dari tempat tinggal ke tempat kerja, begitu pula sebaliknya,” katanya.

Tren peningkatan angka keterangkutan (ridership) terlihat di lima stasiun. Yaitu, Dukuh Atas BNI, Bundaran HI, Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, Senayan Mastercard, dan Istora Mandiri. Sejumlah faktor seperti integrasi antarmoda dan keberadaan gedung-gedung di sekitar stasiun, transit mitra feeder, serta program gaya hidup dan event, menjadi pendorong peningkatan tersebut.

Untuk makin menaikkan angka keterangkutan, MRT Jakarta bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata kuliner, event, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, ditambah promo tiket di sejumlah tempat wisata. Kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder), juga mendorong peningkatan angka keterangkutan. Berbagai feeder itu mengangkut calon pengguna dari kawasan hunian langsung ke stasiun terdekat.

“Terbaru, MRT Jakarta bekerja sama dengan Damri menyediakan layanan pengumpan dari PIK 2 menuju Stasiun Blok M BCA,” ungkap Ahmad. Kehadiran angkutan pengumpan itu akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, tapi juga mendorong budaya menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing). “Operator pengumpan menyumbang sekitar 22-23 persen dari total ridership MRT Jakarta,” pungkasnya. Terhitung sejak Mei 2023, waktu operasional MRT saat akhir pekan menjadi pukul 5-24.00 dari sebelumnya pukul 6-24.00.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini