Pemerintah Bangun 301 Rumah Risha untuk Korban Erupsi Gunung Ruang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan melakukan mobilisasi stok panel Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dan Rumah Sistem Panel Instan (RUSPIN) dari sejumlah daerah ke Provinsi Sulawesi Utara. Panel-panel RISHA dan RUSPIN itu akan digunakan untuk membangun 301 unit hunian tetap (huntap) masyarakat yang menjadi korban erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.
“Pembangunan hunian masyarakat terdampak bencana alam sangat penting dan harus dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Untuk itu kami berencana mengirimkan stok panel RISHA dan RUSPIN untuk pembangunan Huntap pasca bencana erupsi Gunung Ruang di Sulut,” kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto seperti dikutip keterangan tertulis Direktorat Rumah Khusus/Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, Selasa (28/5/2024).
Kementerian PUPR akan berkoordinasi dengan pemda setempat untuk penetapan lokasi pembangunan huntap tersebut. Sementara stok panel RISHA dan RUSPIN-nya sudah ditempatkan di sejumlah wilayah dan siap dimobilisasi. Iwan juga Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi I segera berkoordinasi dengan balai–balai perumahan yang memiliki stok panel RISHA dan RUSPIN seperti di Kota Manado dan Kabupaten Bandung untuk melaksanakan proses pengirimannya.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan 3.724 Rumah Korban Gempa Sulteng
“Sebelumnya sudah ada beberapa contoh pembangunan huntap yang kami laksanakan dengan teknologi RISHA, seperti huntap untuk korban gempa Cianjur dan korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang,” ujar Iwan. Direktur Rumah Khusus Ditjen Perumahan Yusniewati menerangkan, proses pengiriman stok panel pracetak RISHA dan RUSPIN yang akan dikirim ke Sulut berasal dari Kota Manado dan Kabupaten Bandung.
“Kami akan berupaya mempercepat proses pengiriman stok panel itu dari wilayah kerja ke lokasi pembangunan huntap pasca bencana erupsi Gunung Ruang di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara. Setelah panel tiba di lokasi, langsung dirakit menjadi hunian sehingga masyarakat terdampak bencana tidak terlalu lama tinggal di pengungsian,” tuturnya.