Pemerintah Setujui Usulan 3 KEK Baru, Salah Satunya di BSD City

Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (DN-KEK) memutuskan menerima usulan pembentukan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, KEK di Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Morowali, melalui sidang di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (29/5/2024). DN-KEK akan meneruskan usulan itu Presiden Joko Widodo untuk ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP).
“Usulan KEK baru sudah disetujui. Pertama, KEK di BSD City (Tangerang, Banten) yang merupakan KEK Kesehatan, Pendidikan, dan Teknologi, bukan properti ya. Kedua, KEK Kesehatan di Pulau Batam yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Apollo dari India, yang diharapkan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat di Kepulauan Riau dan sekitarnya. Ketiga, KEK pengembangan nikel di Morowali yang melibatkan PT Vale,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua DN-KEK, seperti dikutip keterangan tertulis Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto kemarin.
Sidang DN-KEK dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Plt. Sekjen DN-KEK Edwin Manansang, serta para pejabat tinggi dari Kemensetneg, Kemenhub, BUMN, Pj. Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono, Wakil Kepala Badan Pengusahaan Batam, serta perwakilan kementerian/lembaga terkait.
Menurut Airlangga, ketiga KEK baru itu telah memenuhi persyaratan pembentukan KEK sebagaimana diatur dalam PP Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KEK. Ketiganya diproyeksikan dapat mendorong perekonomian wilayah, mendukung ekosistem usaha di kawasan, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan daya saing Indonesia, sebanding dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang diberikan. Pemerintah akan melakukan monitoring terhadap realisasi investasi di 3 KEK tersebut.
Menko Perekonomian menambahkan, pemerintah mengupayakan transformasi kebijakan pengembangan KEK dengan fokus pada KEK yang mampu membangun nilai tambah atas penguasaan teknologi dan peningkatan kualitas SDM. Pengembangan KEK di sektor jasa juga diharapkan menjadi penahan devisa keluar sekaligus meningkatkan devisa masuk.
KEK di Tangerang memiliki luas 59,68 ha dengan target realisasi investasi saat beroperasi penuh Rp18,8 triliun dan menyerap tenaga kerja 13.446 orang. KEK di kawasan BSD City besutan Sinar Mas Land (SML) itu mengembangkan investasi di bidang pendidikan, riset, dan teknologi kesehatan, ditambah ekonomi digital dan industri kreatif. Diharapkan akan terbentuk 100 startups (perusahaan rintisan berbasis teknologi informasi) di KEK BSD tersebut.
Akhir tahun lalu Menko Airlangga bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Pj Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono serta Group CEO SML Michael Widjaja, meresmikan apa yang disebut dengan Biomedical Campus di kawasan Digital Hub BSD City yang kini ditetapkan jadi KEK itu. Menurut Michael waktu itu, Biomedical Campus merupakan inovasi terbaru dan komitmen SML menghadirkan sarana prasarana, sumber daya, dan layanan kesehatan advance di BSD City.
Dia optimistis kehadiran Biomedical Campus akan mendukung upaya pemerintah melakukan penelitian dan pengembangan kesehatan yang memperkuat sistem kesehatan nasional, dengan menghadirkan peneliti dan tenaga kesehatan berkualitas yang dapat bersaing di tingkat global. Apalagi di kawasan Digital Hub BSD City sudah ada dua kampus internasional, Apple Academy dan Monash University, sehingga kehadiran Biomedical Campus sangat penting untuk menciptakan center of excellence pendidikan berbasis digital.
Michael mengharapkan dukungan penuh pemerintah, mengingat inisiatif swasta di bidang kesehatan butuh investasi sangat besar. Untuk membangun Biomedical Campus saja, SML merogoh kocek sekitar Rp2 triliun untuk biaya konstruksi gedung dan peralatan yang mendukung kegiatan riset dan pengembangan kesehatan. “Regulasi dan funding mechanism harus segera diterbitkan, agar makin banyak swasta berkontribusi dalam mengakselerasi layanan kesehatan di Tanah Air. Semoga Biomedical Campus dapat menjadi magnet bagi perusahaan terkemuka global menjadikan Indonesia sebagai salah satu tempat pengembangan riset dan teknologi kesehatan,” ujarnya.
Biomedical Campus berada di gedung pintar (smart building) yang menempati lahan seluas 11.800 m2 dengan luas bangunan 31.800 m2. Layanan yang disediakan berupa gedung perkantoran, smart business center, experience center, makerspace, dan fasilitas F&B. Biomedical Campus menggunakan teknologi digital twin dari Microsoft. Teknologi ini mengubah manajemen pengelolaan gedung dari manual dan terbatas pada pemeriksaan fisik, menjadi digital, prediktif dan akurat. Biomedical Campus direncanakan mulai beroperasi Juni 2024.
Baca juga: BSD City Smart City Pertama di Indonesia
Sementara itu KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam memiliki komitmen realisasi investasi Rp6,91 triliun dan serapan tenaga kerja sebanyak 105.406 orang. Apollo Hospital India selaku investor utama berkomitmen dengan target konstruksi pada layanan kesehatan standar internasional, dan peningkatan medical tourism yang akan rampung dan beroperasi pada 2026. Dengan dibentuknya KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, Indonesia diperkirakan bisa menghemat devisa Rp500 miliar.
Sedangkan KEK Morowali, Sulawesi Tengah, dengan hilirisasi nikel berbasis industri hijau, memasang target investasi hingga beroperasi penuh Rp135,38 triliun dengan serapan tenaga kerja sekitar 136.000 orang. KEK tersebut bergerak di bidang produksi dan pengolahan nikel dengan keunggulan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PTLGU), teknologi Fully Enclosed Submerged Electric Furnace, daur ulang limbah tailing process High Pressure Acid Leaching (HPAL), hilirisasi Nickel Matte dan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) untuk menjadi prekursor baterai mobil listrik, serta pasokan air baku melalui pembangunan waduk dan bendungan.