Jumat, September 5, 2025
HomeNewsEkonomiSepekan Terakhir Kurs Rupiah Kembali Terbang Di Atas Rp16.000

Sepekan Terakhir Kurs Rupiah Kembali Terbang Di Atas Rp16.000

Setelah sempat menguat di level Rp15.900-an pada pekan ketiga Mei, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) kembali melemah ke level di atas Rp16.000 sepekan terakhir. Mengutip keterangan tertulis Erwin Haryono, Asisten Gubernur Bank Indonesia/Kepala Departemen Komunikasi kemarin (31/5/2024), rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.255 per dolar AS, Kamis (30/5/2024). Sedangkan pada pembukaan Jum’at (31/5/2024) rupiah dibuka sedikit menguat pada level (bid) Rp16.250.

Kendati menguat saat penutupan Jum’at ke level Rp16.241, rupiah masih anteng di level di atas Rp16.000. Para pengamat menyebut kemungkinan rupiah akan lebih lama bertahan di atas Rp16.000 menyusul meningkatnya inflasi di AS, yang membuat penurunan bunga The Fed makin tidak pasti, dan kian memanasnya tensi geopolitik global. Itu tergambar antara lain dari menguatnya DXY atau indeks pergerakan USD terhadap 6 mata uang negara utama lainnya ke level 104,72.

Sedangkan yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury note), untuk periode 10 tahun naik ke level 4,546% pada 30 Mei 2024. Karena rupiah melemah, yield Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia 10 tahun pun naik ke level 6,95%, sebelum sedikit turun ke level 6,90% saat penutupan perdagangan Jum’at kemarin. Begitu pula premi risiko berusaha atau credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun, per 30 Mei 2024 tercatat 71,77 bps, meningkat dibanding 24 Mei 2024 sebesar 71,44 bps.

Baca juga: Modal Asing Deras Masuk, Kurs Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000

Modal asing (portofolio) masih ramai mengalir ke Indonesia, tapi kali ini tidak berpengaruh terhadap penguatan rupiah. Sepanjang 27-30 Mei 2024 nonresiden (asing) di pasar keuangan domestik tercatat melakukan beli neto Rp4,75 triliun. Terdiri dari beli neto Rp3,31 triliun di pasar SBN, beli neto Rp6,19 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan jual neto Rp4,75 triliun di pasar saham.

Sementara selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai 30 Mei 2024, Bank Indonesia mencatat asing melakukan beli neto Rp42,72 triliun. Yaitu, jual neto Rp34,72 triliun di pasar SBN, jual neto Rp4,26 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp86,07 triliun di SRBI.

 

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini