Jumat, September 5, 2025
HomeBankPenggunaan Kartu ATM Terus Merosot, Digital Banking Melesat

Penggunaan Kartu ATM Terus Merosot, Digital Banking Melesat

Orang Indonesia kian malas menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk melakukan pembayaran atau mentransfer uang. Makin ke sini orang lebih suka memakai transaksi digital atau digital banking. Hal itu tergambar dari laporan kinerja transaksi sistem pembayaran yang dirilis Bank Indonesia (BI) pekan lalu.

Menurut laporan itu, kinerja transaksi sistem pembayaran tetap tumbuh kuat. Per April 2024 transaksi menggunakan BI-RTGS naik 18,65% secara tahunan (yoy) dengan nilai Rp13.112,22 triliun. Transaksi dengan BI-FAST melesat 56,70% mencapai Rp612,90 triliun.

Sementara nominal transaksi digital banking tercatat Rp5.340,92 triliun, atau tumbuh 19,08% secara tahunan. Begitu pula nominal transaksi Uang Elektronik (UE), meningkat 33,99% sehingga mencapai Rp90,44 triliun. Sedangkan nominal transaksi QRIS meroket 194,06%, dengan jumlah pengguna 48,90 juta dan jumlah merchant 31,86 juta.

Sebaliknya, nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/Debit merosot 12,49% (yoy) mencapai Rp619,19 triliun. Anehnya, nominal transaksi menggunakan kartu kredit masih meningkat 11,67%, mencapai Rp34,39 triliun. Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) naik 2,64% menjadi Rp1.058,23 triliun.

Total jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) per April 2024 mencapai hampir Rp9.000 triliun atau Rp8.928 triliun, tumbuh 6,9% secara tahunan dibanding bulan sebelumnya yang tercatat Rp8.888,4 triliun.

Baca juga: BI: April Penyaluran Kredit Tumbuh Tinggi

Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 5,5%, dan uang kuasi 8,5%. Perkembangan M2 pada April lalu terutama dipengaruhi oleh penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat.

Penyaluran kredit per April 2024 tumbuh 12,3% secara tahunan, dibanding bulan sebelumnya yang 11,9%. Tagihan bersih kepada pemerintah pusat melesat 25,8%, dibanding bulan sebelumnya yang 17,9%. Sementara aktiva luar negeri bersih terkontraksi 1,1%.

M2 adalah uang kartal yang dipegang masyarakat, giro rupiah, uang elektronik, dan tabungan rupiah. M2 juga meliputi uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan sistem moneter dan dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai satu tahun.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini