Optimisme Paramount Land Kembangkan Township Yang Punya Akses Tol Langsung

Perkembangan infrastruktur khususnya di area koridor barat Jakarta terus mendorong pengembangan proyek properti. Konektivitas yang semakin baik khususnya setelah tersambungnya beberapa ruas tol di area ini bukan hanya mendorong perekonomian kawasan tapi juga menjadi favorit untuk lokasi hunian.
Karena itu area-area seperti Serpong, Karawaci, hingga Curug dan sekitarnya bisa dilihat perkembangannya hingga saat ini. Pengembang Paramount Land setelah sukses dengan pengembangan Gading Serpong terus bergerak ke arah lebih barat dengan mengembangkan Paramount Petals (400 ha) sejak tahun 2021 lalu.
Menurut Presiden Direktur Paramount Land M. Nawawi, Paramount Petals akan menjadi township yang memiliki akses tol langsung (direct access toll) yang akan dibangun bulan Juli dan ditargetkan selesai pada tahun 2025. Saat ini izin modifikasi akses in-out Gerbang Tol Bitung di Km. 25,5 juga telah diterbitkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akhir Januari 2024 lalu.
“Melalui akses tol langsung di koridor Jakarta-Merak, Paramount Petals terhubung ke berbagai destinasi lain seperti Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Merak, tol JORR, tol Serbaraja, dan lainnya. Ini yang membuat Paramount Petals memiliki keunikan dengan menjadi township yang memiliki direct access toll,” ujarnya di acara Media Talkshow bertema Dukungan Infrastruktur Kawasan Hunian di Koridor Barat Jakarta yang diselenggarakan Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) di Kota Gading Serpong, Kamis (20/6).
Izin prinsip gerbang tol baru menuju Paramount Petals telah diteken oleh Bina Marga Kementerian PUPR. Izinnya untuk modifikasi exit dan entrance Gerbang Tol Bitung dengan panjang 5,5 km yang akan membentang dari sisi utara ke selatan Paramount Petals kemudian dilanjutkan dengan jembatan layang (flyover) sepanjang 100 meter untuk menghubungkan Paramount Petals yang terbelah jalur tol.
Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT Jasamarga Related Business (JRMB) Bayu Nurbaya mengatakan, pihaknya menjalin kerjasama dengan Paramount Land untuk melakukan pembangunan dan modifikasi simpang susun (interchange) Bitung yang mendesak untuk dilakukan karena sekitaran tol yang sudah padat hingga jalan arteri yang pada tahun 2036 diprediksi akan mengalami stag.
“Kami mengantisipasi kenaikan kepadatan lalu lintas yang bertambah 1-2 persen setiap tahunnya di Arteri Bitung dan juga pertumbuhan pengembangan kawasan. Simpang susun tersebut nantinya akan terhubung dengan akses langsung ke jalan tol yang akan dibangun selama dua tahun,” jelasnya.
Sebelumnya, Jasa Marga telah mengoperasikan jalan tol Jakarta-Tangerang untuk mendukung infrastruktur di koridor barat Jakarta. Namun saat ini kondisinya juga sudah sangat padat terutama karena banyak pengembangan township yang dikembangkan di sepanjang jalan tol tersebut.
Sementara itu penambahan lajur tidak mungkin lagi dilakukan sehingga dilakukan pembangunan jalan tol melingkar seperti JORR 1 dan juga JORR 2. Untuk JORR 2, saat ini untuk sisi baratnya juga telah tersambung sedangkan sisi timur sebagian sudah tersambung. Jalan-jalan tol ini juga akan membantu kelancaran lalu lintas dari timur ke barat Jakarta.
Baca juga: Akses Tol Langsung Segera Dibangun, Ini Dampaknya Untuk Paramount Petals
Saat ini dari Jakarta dan Merak untuk menuju Paramount Petals harus keluar di gerbang tol Bitung KM 26 yang jaraknya cukup jauh. Dengan pintu tol baru ini akan memecah kepadatan di Jalan Raya Pantura/Jalan Raya Serang-Jalan Raya Curug dan di sekitar pintu masuk tol Bitung di KM 26 karena langsung terkoneksi dengan kawasan Paramount Petals tembus ke Jalan Raya Pasir Randu, salah satu jalur protokol menuju Gading Serpong dan BSD City. Adanya pintu tol baru di Km. 25,5 itu akan mempercepat waktu 3-5 menit dari Paramount Petals ke gerbang masuk tol Bitung.
Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna juga memberikan pandangannya. Menurutnya, koridor barat adalah real Jakarta masa depan dan new greater Jakarta adanya di poros barat karena harga rumah di Jakarta sudah mahal dan biaya hidup tinggi akan membuat masyarakat mencari quality of life, nyaman, aman, udara bersih, lingkungannya bagus dan diversity-nya banyak.
“Kemudahan dalam mengakses kawasan menjadi kata kunci pertumbuhan kawasan. Koridor barat Jakarta sekarang sudah tersambung dengan koridor timur di mana kedua poros tersebut memiliki basis ekonomi yang hampir sama yaitu industri. Bedanya koridor barat lebih unggul karena poros barat memiliki fasilitas yang lebih lengkap, pengembang besar berskala kota lebih banyak, dan sudah terbangun kawasannya dengan desain lebih baik,” bebernya.