Kinerja Bisnis Bagus, Summarecon Bersiap Luncurkan Proyek Ke-9 di Tangerang

PT Summarecon Agung Tbk membukukan kinerja bisnis yang cukup baik untuk periode tahun 2023 lalu. Saat paparan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pekan ini, Summarecon mencatatkan peningkatan pendapatan dari Rp5,72 triliun tahun 2022 menjadi Rp6,66 triliun atau naik 14,1 persen. Capaian ini membuat laba perusahaan meningkat 27 persen dari Rp772 miliar menjadi Rp1,058 triliun.
Menurut Presiden Direktur Summarecon Adrianto P. Adhi, berbekal pengalaman lebih dari 49 tahun ada banyak strategi dan kebijakan tepat yang dijalankan untuk bisa bertahan dan mendorong kinerja bisnis yang semakin baik. Dengan capaian ini Summarecon juga akan menghadirkan proyek ke-9 Summarecon Tangerang yang akan diluncurkan akhir tahun ini.
“Proyek residensial ke-9 ini selain untuk memperkuat bisnis inti perusahaan dengan mempercepat pengembangan secara efisien juga untuk memenuhi permintaan pasar secara efektif. Selain itu di unit bisnis Investasi dan Manajemen Properti, Summarecon Villaggio dan Summarecon Mall Bandung yang baru saja dibuka juga semakin meningkatkan value kawasan sekaligus memberikan pengalaman rekreasi baik bagi masyarakat,” ujarnya dalam siaran pers yang diterbitkan Senin (24/6).
Summarecon juga tengah mendorong pengembangan Mall Bekasi Fase kedua, Summarecon Mall Makassar yang sedang dibangun, dan sejumlah proyek ritel, komersial, dan perhotelan. Pengembangannya masih fokus pada konsep urban planning untuk meningkatkan nilai kota-kota terpadu dan pengembangan di sekitarnya.
Untuk segmen bisnis pengembangan properti, Summarecon saat ini memiliki delapan proyek kota terpadu yang tersebar di Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bogor, Bandung, Karawang, Makassar, dan Crown Gading. Produk yang dikembangkan saat ini adalah rumah, apartemen, ruko, perkantoran dan kavling komersial dengan peluncuran produk sepanjang tahun yang tersebar di portofolio kota terpadu.
Pra-penjualan (marketing sales) pengembangan propertinya mencapai Rp4,52 triliun. Angka ini di bawah target Rp5 trilun karena tantangan yang timbul menjelang pemilu lalu sehingga perseroan menunda beberapa peluncuran produk. Kontribusi penjualan terbesar berasal dari unit Summarecon Serpong dengan rumah dan ruko masih menjadi penyumbang produk terbesar masing-masing dengan 68 persen dan 21 persen dari total pra-penjualan.
Produk lainnya memberikan kontribusi kurang dari 10 persen untuk masing-masing jenis produk. Adapun bisnis pengembangan properti menyumbang pendapatan Rp4,04 triliun pada 2023, meningkat sebesar 15 persen dari pendapatan tahun 2022 sebesar Rp3,53 triliun. Segmen usaha ini masih menjadi kontributor terbesar dengan 61 persen dari total pendapatan.
Baca juga: Jokowi Resmikan Pembangunan Sekolah Al Azhar Summarecon di IKN
Sementara pendapatan dari segmen bisnis investasi properti dan manajemen meningkat sebesar Rp257 miliar dari Rp1,48 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp1,74 triliun pada tahun 2023. Peningkatan pendapatan sebesar 17 persen berasal dari pendapatan sewa mal yang meningkat sebesar Rp136 miliar.
Secara geografis, Kelapa Gading merupakan kontributor pendapatan terbesar dengan 44 persen dari total pendapatan di segmen bisnis ini, diikuti oleh Serpong (33 persen) dan Bekasi (21 persen) yang mencerminkan ukuran operasional dari masing-masing pusat perbelanjaan tersebut.
“Untuk tahun 2024 ini kami kian optimistis karena pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu seiring berakhirnya pemilu dan kepastian politik maupun stabilitas sosial dan ekonomi. Makanya kami optimistis membuka proyek ke-9 Summarecon Tangerang dengan cadangan lahan seluas 1.900 ha untuk keberlanjutan usaha tahun-tahun yang akan datang,” beber Adrianto.