Presiden Resmikan Pabrik Baterai Listrik Terintegrasi Senilai Rp160 Triliun

Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik terintegrasi baterai dan kendaraan listrik milik Korea Selatan di Indonesia di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).
Pada kesempatan itu diluncurkan juga mobil listrik baru Kona Electric, mobil listrik besutan Hyundai pertama yang ditenagai baterai yang diproduksi di Indonesia oleh HLI.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam laporannya menyebutkan, total investasi pabrik terintegrasi milik HLI di Karawang itu mencapai USD9,8 miliar atau sekitar Rp160 triliun. Realisasi investasi dilakukan secara bertahap.
“Minus investasi untuk pabrik mobil Hyundai (yang mencapai Rp20 triliun). Ini investasi terbesar sebagai sebuah ekosistem di Indonesia,” katanya. Ia mengungkapkan, pembicaraan proyek dimulai tahun 2020 saat mengganasnya Covid 19.
September 2021 dilakukan peletakan batu pertama sebelum akhirnya diresmikan 3 Juli 2024. “Hari ini (3 Juli 2024) investasi pertama USD1,2 – 1,5 miliar selesai. Tahap kedua nanti USD2 miliar untuk (kapasitas) 20 GwH sel baterai,” katanya seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.
Dalam sambutannya, Presiden menyebut pabrik sel baterai EV milik HLI itu sebagai yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara. “Pabrik ini merupakan tonggak baru komitmen Indonesia menjadi pemain utama dalam rantai pasok global EV (electric vehicle) sel baterai dan juga electric vehicle (mobil listrik),” katanya.
Presiden mengapresiasi visi dan keberanian Chairman Hyundai Motor Group Euisun Chung, yang memulai proyek di tengah tantangan pandemi global.
“Proyek besar ini tidak akan berjalan tanpa visi dan keberanian Chairman Chung. Karena itu sekali lagi saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Chairman Chung yang berani memutuskan sesuatu yang penting dalam kondisi pandemi,” ujar Jokowi.
Presiden menyebutkan, pabrik terintegrasi di Karawang akan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia seperti nikel, bauksit, dan tembaga yang selama puluhan tahun hanya dijual dan diekspor dalam bentuk bahan mentah.
“Sekarang dengan dibangunnya smelter nikel, pabrik sel baterai kendaraan listrik, Indonesia bisa menjadi pemain dalam global supply chain untuk kendaraan listrik,” jelas Kepala Negara.
Dengan dibangunnya pabrik HLI Karawang, Presiden menyatakan Indonesia bisa memenangkan kompetisi dengan negara lain dalam suplai kendaraan listrik.
“Tambangnya, nikelnya, bauksitnya, tembaganya ada di Indonesia. Juga smelternya, katoda dan perkusornya, serta EV baterai dan pabrik mobilnya. Terintegrasi dalam sebuah ekosistem. Dengan kondisi yang kompetitif seperti itu, untuk mobil listrik siapa yang bisa menghadang Indonesia?” tanya Presiden.
Baca juga: BYD Bangun Pabrik Mobil Listrik di Subang Smartpolitan
Presiden mengapresiasi investasi Rp20 triliun untuk pembangunan pabrik mobil listrik Hyundai di Indonesia. Kemudian Rp160 triliun untuk membangun eksosistem baterai listrik di Karawang oleh konsorsium Hyundai dan LG.
Pada paruh pertama 2024, kapasitas pabrik sel baterai listrik seluas 319.000 meter persegi itu akan mencapai 10 GWh sel baterai. Cukup untuk 150.000 kendaraan listrik.
Mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut Menko Merinves Luhut Binsar Pandjaitan, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Menteri Perdagangan Republik Korea Inkyo Cheong, Dubes Korea untuk Indonesia Lee Sang-deok, Executive Chair Hyundai Motor Group Euisun Chung, dan President LG Energy Solution Dongmyung Kim, selain Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.