Sabtu, September 6, 2025
HomeOtomotifLuhut: Tahun 2030 Produksi Mobil Listrik 600.000, Hemat Subsidi BBM Rp131 Miliar...

Luhut: Tahun 2030 Produksi Mobil Listrik 600.000, Hemat Subsidi BBM Rp131 Miliar Per Tahun

Pabrik baterai lithium PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo di Karawang, Jawa Barat, kemarin (3/7/2024). HLI Green Power adalah kolaborasi Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution.

Peresmian pabrik baterai listrik berbahan nikel terintegrasi pabrik mobil listrik itu, disertai peluncuran mobil listrik Kona Electric. Kendaraan listrik terbaru besutan Hyundai Indonesia ini ditenagai baterai listrik yang diproduksi HLI.

Executive Chair Hyundai Motor Group Euisun Chung dalam sambutannya pada acara itu menyatakan, pendirian pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang itu, dimulai dari penandatanganan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan lima tahun lalu, untuk membangun industri otomotif yang ramah lingkungan.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan saat menyampaikan sambutan dalam acara yang sama, peresmian pabrik baterai listrik itu menandai tonggak penting dalam upaya Indonesia menerapkan pembangunan yang berkelanjutan dan transisi energi.

“Saya ingat Presiden melarang ekspor nikel mentah. Hari ini kita menyaksikan nikel itu sudah menjadi bagian dari ekosistem kendaraan listrik. Ini sebuah visi yang menjadi kenyataan,” katanya dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.

Pembangunan pabrik baterai listrik itu, jelas Luhut, selain mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, juga menunjukkan dedikasi Indonesia mengurangi emisi karbon, serta meningkatkan kualitas udara dan kualitas hidup warganya.

Ia menyebutkan, Indonesia menargetkan produksi mobil EV bisa mencapai 600.000 pada tahun 2030. Produksi Kona Electric ditargetkan 50 ribu unit tahun ini. Menambah kapasitas produksi mobil listrik Indonesia secara signifikan.

Baca juga: Bahlil: 5 Tahun Terakhir Investasi Korsel di Indonesia Rp200 Triliun Lebih

“Produksi (mobil) itu diperkirakan dapat mengurangi emisi CO2 sekitar 160 ribu ton per tahun. Juga mengurangi impor BBM 45 juta liter per tahun. Kemudian menghemat subsidi BBM Rp131 miliar per tahun, yang akan terus bertambah seiring jumlah kendaraan listrik yang beredar,” tutur Menko Marinves.

Selain itu dengan Kona Electrin menggunakan baterai produksi dalam negeri, penggunaan TKDN pada KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) yang awalnya 40%, naik menjadi 80 persen. “Jadi, ini juga langkah awal kita meningkatkan nilai tambah pada produksi dalam negeri,” ujar Luhut.

Menko Marinves menyebutkan, permintaan global kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan baterai listrik merupakan inti dari transformasi itu. “Dengan sumber daya yang kaya dari hulu sampai ke hilir, Indonesia siap menjadi pemain kunci dalam rantai pasok global kendaraan listrik,” pungkas Luhut.

Baca juga: Presiden Resmikan Pabrik Baterai Listrik Terintegrasi Senilai Rp160 Triliun

Executive Chair Hyundai Motor Group Euisun Chung membenarkan, Presiden Jokowi menetapkan target untuk memproduksi 600.000 kendaraan listrik di Indonesia sampai tahun 2030.

“Saya berpikir target itu sangat wajar. Indonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Kendaraan yang diproduksi dan dijual di Indonesia, menjadi standar untuk seluruh Asia Tenggara dengan 700 juta pelanggan potensialnya,” kata Chung.

Ia menyebutkan, International Energy Agency (IEA) awal tahun ini memperkirakan, lebih dari separuh penjualan mobil global akan beralih ke mobil listrik pada tahun 2035.

Sumber daya mineral di Indonesia seperti nikel dan besi, adalah komponen penting dari baterai listrik yang akan menggerakkan jutaan kendaraan listrik di dunia.

“Saat ini Indonesia berada di pusat masa depan tersebut lebih dari sebelumnya. Kami juga meyakinkan, aktivasi industri kendaraan listrik di Indonesia juga akan memberikan peluang ekonomi baru bagi seluruh Asia,” tutup Chung.

Berita Terkait

Ekonomi

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Penguatan Rupiah Tertahan Kebijakan “Burden Sharing”

Demo-demo mahasiswa masih berlanjut sampai pekan ini. Namun, demo...

Berita Terkini