Juni Penumpang MRT Capai 3,5 Juta, Januari-Juni 18,48 Juta

PT MRT Jakarta (Perseroda) mencatat, pada Juni 2024 sebanyak 3.530.898 orang menggunakan layanan MRT Jakarta, atau rata-rata 171.697 orang per hari. Naik pesat dibanding Mei sebanyak 107.773 orang rata-rata per hari.
Khusus pada hari kerja selama Juni 2024 MRT mencatat jumlah penumpang 134.029 orang rata-rata per hari. Jumlah penumpang MRT Juni itu tercatat sebagai yang tertinggi selama 2024.
Mengutip keterangan tertulis MRT Jakarta, Kamis (11/7/2024), tren peningkatan angka keterangkutan (ridership) MRT terlihat di lima stasiun. Yaitu, Dukuh Atas BNI, Bundaran HI, Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, Senayan Mastercard, dan Istora Mandiri.
MRT Jakarta menargetkan bisa mengangkut rata-rata 92 ribu orang per hari pada akhir tahun ini. Dibanding 91 ribu orang per hari sepanjang tahun lalu dari target 70 ribu orang.
Baca juga: Selama Mei MRT Jakarta Angkut 3,34 Juta Orang
Total sepanjang tahun 2024 (hingga Juni) MRT Jakarta sudah mengangkut 18,48 juta orang, atau rata-rata 101.581 penumpang per hari. Bandingkan dengan 2019 yang baru 86.000 penumpang per hari.
Direktur Operasional dan Pemeliharaan MRT Jakarta Mega Natangsa Tarigan menyatakan, tingginya jumlah penumpang MRT Jakarta selama Juni 2024 itu, karena banyaknya event besar di dekat sejumlah stasiun MRT Jakarta.
Misalnya, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada 6 dan 11 Juni terdapat pertandingan sepakbola kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia-Irak dan Indonesia-Filipina. Jumlah penumpang MRT pada masing-masing event itu tercatat 116 ribu dan 157 ribu.
Baca juga: Pengguna MRT Melesat 153 Persen Saat Peringatan HUT Jakarta ke-497
Event lain adalah perayaan HUT DKI Jakarta pada 22 Juni yang dimeriahkan dengan promo tarif MRT Rp1. Pada hari libur itu jumlah penumpang MRT mencapai 153.000. Lazimnya jumlah penumpang MRT pada hari libur jauh lebih sedikit dibanding hari kerja.
Mega menilai peningkatan jumlah penumpang MRT saat perhelatan besar itu menandakan, moda transportasi publik makin menjadi pilihan utama masyarakat dalam melakukan perjalanan.
Antara lain karena tidak mau direpotkan dengan masalah parkir kendaraan saat menghadiri sebuah event di lokasi utama seperti GBK. Juga karena pertimbangan lain seperti menghindari terjebak kemacetan lalu lintas.