Sabtu, September 6, 2025
HomeTransportasiPresiden Jajal Trem Listrik Otonom di IKN

Presiden Jajal Trem Listrik Otonom di IKN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat/Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono, serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya, menjajal trem otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di IKN, Selasa (13/8/2024).

Mengutip keterangan tertulis Badan Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kementerian Perhubungan, Presiden berharap ke depan transportasi massal berbasis listrik seperti ART dapat digunakan di IKN dan juga di kota-kota lain di Indonesia.

“Kalau pakai trem otonom memang jalan harus lebar, dan jalan di IKN memang sudah didesain lebar, mencukupi untuk itu. Kota-kota lain di Indonesia saya kira juga membutuhkan transportasi massal berbasis energi hijau (seperti ART). Seperti Surabaya, Makassar, Medan, dan Bandung,” kata Presiden.

ART terdiri dari tiga rangkaian gerbong. Jokowi menyatakan, salah satu kelebihan penggunaan trem otonom adalah biaya yang relatif murah. Pengoperasian trem otonom tidak berbasis rel, cukup menggunakan jalan yang sudah ada sehingga tidak membutuhkan pembangunan infrastuktur.

“Trem otonom ini kira-kira harganya Rp70-an miliar satu unit rangkaian. Kalau bangun MRT per kilometernya Rp2,3 triliun, LRT kurang lebih Rp700 miliar per kilometer. Problemnya sekarang memang, hampir di semua kota jalannya kurang lebar, sehingga tidak semua kota bisa pakai ART,” kata Kepala Negara.

Menhub Budi Karya menyampaikan, saat ini di IKN terdapat satu rangkaian trem otonom yang akan berfungsi sebagai kendaraan pengumpan (feeder) bagi peserta upacara Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024 di IKN. Trem tersebut akan beroperasi dengan kecepatan jelajah 40 km/jam di Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Jalan Sumbu Kebangsaan Timur.

“Waktu tempuh untuk satu putaran lima menit, dengan waktu tunggu di tiap halte 30 detik. Terdapat empat halte yang akan menjadi pemberhentian trem otonom. Yakni, Halte Kemenko 1, Kemenko 2, Kemenko 3, serta Kemenko 4,” ujar Menhub.

Menhub menyebutkan, trem otonom beroperasi menggunakan tenaga listrik yang bersumber dari baterai. Hal tersebut diharapkan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi, juga sejalan dengan konsep dan prinsip IKN sebagai kawasan kota cerdas, hijau, serta berkelanjutan.

“Trem otonom akan melakukan pengisian daya (charging) setelah mobilisasi tamu pagi dan sebelum mobilisasi tamu sore. Posisi trem otonom saat pengisian daya, kami pastikan tidak akan mengganggu pergerakan dan lingkungan sekitar karena tidak menimbulkan suara,” jelas Menhub.

Baca juga: Menhub: Kendaraan Otonom Akan Jadi Pilar Utama Sistem Transportasi

Trem otonom akan melalui fase pengujian atau fase operasi trem otonom (POC) selama 60 hari sejak 10 Agustus hingga 9 Oktober 2024. Pengujian dimaksudkan untuk lebih mengetahui kelayakan operasi trem.

Setelah POC, akan dilakukan evaluasi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) besama Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN). Kemudian pada 10 Oktober hingga 31 Desember 2024, trem otonom akan dipamerkan (showcase) untuk umum. Selama masa showcase, masyarakat dapat menikmati trem otonom secara gratis.

“Kami optimis trem otonom dapat beroperasi dengan baik di IKN, dan menjadi percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menerapkan transportasi massal modern yang cerdas dan ramah lingkungan,” tutup Menhub.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini