Sabtu, September 6, 2025
HomeHome loanBanyak Pengajuan KPR Ditolak Bank Gegara Pinjol, OJK Bilang Begini

Banyak Pengajuan KPR Ditolak Bank Gegara Pinjol, OJK Bilang Begini

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, bila bermasalah dengan pinjamannya termasuk pinjaman online (pinjol) dan belum menyelesaikannya, data debitur (pengutang) akan tetap ada di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.

Karena datanya masih ada di SLIK, maka debitur tersebut sulit mendapatkan kredit termasuk kredit pemilikan rumah (KPR) dari lembaga keuangan.

“SLIK itu sarana pertukaran data di antara para penyedia fasilitas pembiayaan, dengan tujuan salah satunya sebagai alat untuk mendukung pelaksanaan manajemen risiko,” kata Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, melalui keterangan resmi baru-baru ini.

Dengan membuka SLIK, lembaga keuangan tahu skor kredit calon debiturnya berdasarkan riwayat utang sebelumnya termasuk pinjol atau paylater, baguskah atau buruk. Bila skornya buruk, maka lembaga keuangan seperti bank akan menolak permohonan kredit si debitur.

Baca juga: Triwulan II 2024 Penyaluran KPR Merosot, Kredit Lain Meningkat

Sebelumnya pengurus Realestate Indonesia (REI) menyoroti banyaknya kasus gagal bayar pinjol, yang membuat sekitar 40 persen pengajuan KPR ditolak bank karena skor kredit calon debitur yang kurang baik.

REI menyoroti jejak utang pinjol calon debitur KPR di SLIK (dulu dikenal dengan istilah BI checking) yang belum tentu langsung terhapus, dan tidak memiliki rentang waktu yang valid mengenai pembersihan datanya.

Menurut Dian, data informasi debitur memang akan terus ada di SLIK sepanjang utangnya di sebuah lembaga keuangan belum diselesaikan. Kecuali perusahaan penyedia fasilitas pembiayaannya sudah tidak beroperasi lagi.

“Dalam proses pemberian kredit, informasi di SLIK menjadi salah satu pertimbangan lembaga keuangan. Setiap lembaga keuangan punya cara penilaian yang berbeda terhadap informasi itu sesuai risk appetite masing-masing,” tutup Dian.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini