Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiKaum Menengah Masih Pesismis dengan Kondisi Ekonomi

Kaum Menengah Masih Pesismis dengan Kondisi Ekonomi

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) Agustus 2024 mengindikasikan peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi. Tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2024 sebesar 124,4 dibanding 123,4 pada Juli 2024. Indeks >100 berarti optimis.

Peningkatan IKK paling besar terjadi di kalangan atas (responden dengan pengeluaran >Rp5 juta), dari 123,2 menjadi 133,2. Disusul kelompok bawah (pengeluaran Rp1-2 juta) dari 112,1 menjadi 118,2 pendapatan.

Sedangkan kalangan menengah dan menengah atas masih pesimis dan baru agak optimis melihat kondisi ekonomi.

Terlihat dari penurunan tajam IKK kelompok pengeluaran Rp3,1-4 juta dari 125,4 menjadi 121,4, serta kenaikan tipis IKK kelompok pengeluaran Rp4,1-5 juta dan kelompok pengeluaran Rp2,1-3 juta, dari 127,9 menjadi 128,6, dan dari 119,6 menjadi 120,9.

Menurut Survei Konsumen BI Agustus 2024 yang dirilis Senin (9/9/2024), meningkatnya keyakinan konsumen pada Agustus 2024 didorong oleh menguatnya keyakinan terhadap kondisi ekonomi saat ini (IKE) dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi (IEK) ke depan.

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Agustus 2024 tercatat 114,0 dan 134,9, dibanding 113,5 dan 133,3 pada Juli 2024.

Peningkatan IKE Agustus 2024 terutama didorong oleh Indeks Penghasilan Saat Ini yang meningkat 1,5 poin dari 121,4 menjadi 122,9.

Sedangkan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja sedikit menurun dari 107,7 menjadi 107,6, dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (durable goods) stagnan di angka 111,5.

Optimisme responden terhadap penghasilan saat ini, juga didorong oleh peningkatan indeks pada kelompok atas dan bawah.

Indeks Penghasilan Saat Ini kelompok pengeluaran >Rp5 juta naik tajam dari 126,9 menjadi 136,5, dan kelompok pengeluaran Rp1-2 juta dari 107,8 menjadi 114,7.

Sedangkan Indeks Penghasilan Saat Ini kelompok pengeluaran Rp2,1-3 juta menurun dari 117,6 menjadi 116,6. Begitu pula kelompok pengeluaran Rp3,1-4 juta, turun dari 121,4 menjadi 119,8, dan kelompok pengeluaran Rp4,1-5 juta dari 127,9 menjadi 127,2.

Baca juga: Melemah Ekspektasi Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi dan Ketersediaan Lapangan Kerja

Sementara persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan masih lemah, kendati masih di zona optimis (>100).

Persepsi responden dengan tingkat pendidikan SLTA terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan, hanya naik tipis dari 101,8 menjadi 102,4, dan sudah berada di batas terbawah zona optimis.

Sedangkan persepsi responden dengan tingkat pendidikan akademi terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan menurun tajam dari 116,0 menjadi 107,7, dan kelompok pendidikan sarjana dari 119,9 menjadi 117,0.

Peningkatan persepsi terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan terjadi pada responden dengan pendidikan pascasarjana, dari 122,4 menjadi 123,7.

Sementara keyakinan konsumen dalam melakukan pembelian durable goods, meningkat tajam terutama di kalangan atas (pengeluaran >Rp5 juta) dan menengah atas (kelompok pengeluaran Rp4,1-5 juta), dari 109,3 menjadi 119,7, dan dari 112,4 menjadi 116,4.

Keyakinan konsumen dalam melakukan pembelian durable goods di kelompok pengeluaran Rp2,1-3 juta relatif stagnan di 110,9 dari 110,7 pada Juli 2024. Sedangkan di kelompok pengeluaran Rp3,1-4 juta dan Rp1-2 juta, indeknya menurun dari 112,1 menjadi 107,1, dan dari 104,5 menjadi 104,3.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini