Sabtu, September 6, 2025
HomeBankSemua Transaksi Meningkat Tinggi, Kecuali Transaksi dengan Kartu ATM

Semua Transaksi Meningkat Tinggi, Kecuali Transaksi dengan Kartu ATM

Banyak pengamat ekonomi menyatakan, deflasi 4 bulan berturut-turut (Mei-Agustus), dibarengi banyaknya PHK, dan anjloknya penjualan mobil, menandakan daya beli masyarakat melemah.

Namun, pemerintah dan otoritas moneter membantah hal itu. Alasannya inflasi inti masih meningkat. Inflasi inti adalah inflasi (kenaikan indeks harga konsumen atau harga sekumpulan barang dan jasa) minus bahan makanan dan energi.

Inflasi inti lazim dipakai untuk mengukur daya beli. Pada Agustus kendati terjadi deflasi, inflasi inti meningkat 2,02 persen secara tahunan (yoy), dibanding 1,95 persen pada Juli, 1,90 persen pada Juni, dan 1,93 persen pasa Mei.

Transaksi ekonomi dan keuangan menggunakan berbagai kanal digital memperkuat hal tersebut. Bank Indonesia (BI) melalui keterangan tertulis beberapa hari lalu mencatat, transaksi BI-RTGS naik 11,73 persen (yoy) mencapai Rp14.731 triliun.

BI-RTGS atau Real Time Gross Settlement adalah transaksi realtime online yang dikembangkan Bank Indonesia untuk transaksi bernilai besar, lebih dari Rp100 juta.

Dari sisi ritel, volume transaksi dengan BI-Fast meningkat 59,12 persen (yoy) mencapai 312,67 juta transaksi.

BI-Fast adalah transaksi realtime online yang dibangun BI, serupa dengan digital banking yang dikembangkan perbankan sebagai mekanisme transfer realtime online antar-bank.

Transaksi digital banking tercatat 1.871,19 juta transaksi atau meningkat 31,11 persen (yoy). Sedangkan transaksi Uang Elektronik (UE) tumbuh 21,53 persen (yoy) mencapai 1.246,58 juta transaksi.

UE atau e-money adalah alat pembayaran dalam bentuk elektronik yang ditempatkan di media digital. UE tersedia di akun setelah pemilik dana menyetorkan uang fisik. e-money Mandiri, Flazz BCA, Brizzi BRI, Gopay, ShopeePay, LinkAja, dan JakOne Bank DKI, adalah sejumlah contoh UE.

Sementara transaksi kartu kredit meningkat 22,79 persen (yoy) mencapai 41,59 juta transaksi. Transaksi QRIS melesat 217,33 persen (yoy), dengan jumlah pengguna 52,55 juta dan merchant 33,77 juta.

Baca juga: Transaksi Digital Terus Melesat, Bye Bye Kartu ATM

QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) adalah standar kode QR yang dikembangkan BI dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), untuk mengintegrasikan seluruh metode pembayaran nontunai di Indonesia.

Dengan QRIS, penyedia layanan pembayaran tak perlu punya kode QR sendiri. Mereka punya standar kode QR bersama yang bisa dipakai seluruh penyedia layanan pembayaran berbasis kode QR.

Yang terus menurun transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D. Agustus 20024 turun atau minus 6,82 persen (yoy) menjadi 591,92 juta transaksi.

Mengikuti peningkatan transaksi ekonomi dan keuangan digital itu, jumlah uang kartal (uang kertas dan logam) yang diedarkan juga tumbuh 11,43 persen (yoy) menjadi Rp1.052,70 triliun.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini