Menkeu Optimis Peringkat Utang Indonesia Naik Tahun Depan
Rating and Investment Information Inc (R&I) mengafirmasi peringkat Sovereign Credit Rating atau peringkat utang luar negeri Indonesia pada BBB+ dengan outlook positif, melalui keterangan yang dipublikasikan Senin (30/9/2024).
Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, rating utang versi R&I itu menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia kuat.
Hal itu didukung peningkatan pendapatan per kapita, bonus demografi, sumber daya alam yang melimpah, manufaktur yang terus berkembang, serta pengelolaan kebijakan fiskal yang prudent dengan beban utang pemerintah yang relatif terkendali.
Mengutip keterangan tertulis Kementerian Keuangan, Rabu (2/10/2024), R&I menilai perekonomian Indonesia tahun 2023 tumbuh solid diatas 5 persen, melanjutkan kinerja tahun 2022.
Tahun ini pertumbuhan ekonomi itu masih menguat pada semester pertama, dan diperkirakan tetap berada di kisaran 5 persen sampai akhir tahun.
Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) riil Indonesia 2024 di kisaran 5,0-5,2 persen, melalui sinergi dengan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga dan inflasi.
“Penilaian positif R&I itu menunjukkan, pemerintah selalu berkomitmen mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Menkeu Sri Mulyani.
R&I mengapresiasi upaya pemerintah menjaga defisit fiskal tetap di bawah 3 persen di tengah fluktuasi harga minyak dan nilai tukar yang mempengaruhi belanja subsidi.
R&I juga mencermati basis penerimaan Indonesia masih dapat dioptimalkan untuk memperbesar kapasitas fiskal.
Baca juga: Standard & Poor’s: Peringkat Utang Indonesia Tetap Investment Grade
Menurut R&I, kenaikan peringkat rating Indonesia mendatang bisa terjadi jika pemerintahan baru mampu menjalankan program prioritas dengan memperhatikan ketahanan fiskal dan kestabilan makroekonomi. Menkeu Sri Mulyani optimistis peringkat utang Indonesia tahun depan meningkat.
“Kita optimis R&I memberikan kenaikan peringkat tahun depan, dengan melihat kondisi fiskal dan makroekonomi yang baik, serta komitmen pemerintahan berikutnya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil,” pungkasnya.
Peringkat utang yang tinggi berdampak baik bagi ekonomi sebuah negara. Makin tinggi peringkat utang, makin rendah imbal hasil atau yield yang ditawarkan surat utangnya, sehingga mengurangi beban bunga yang harus dibayar pemerintah.