Selasa, September 9, 2025
HomeNewsEkonomiOktober Indonesia Kembali Inflasi Setelah 5 Bulan Berturut-Turut Deflasi

Oktober Indonesia Kembali Inflasi Setelah 5 Bulan Berturut-Turut Deflasi

Bank Indonesia (BI) melaporkan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), BI melalui keterangan tertulis Jum’at (1/11/2024) menyatakan, inflasi IHK Oktober 2024 tercatat 0,08 persen secara bulanan (mtm).

Inflasi adalah kondisi di mana harga sekumpulan barang dan jasa yang disurvei mengalami peningkatan dibanding periode sebelumnya, yang dicerminkan melalui IHK. Sedangkan deflasi sebaliknya, indeks harga sekumpulan barang dan jasa yang disurvei minus atau menurun.

Sebelumnya selama 5 bulan berturut-turut (Mei-September 2024) terjadi deflasi IHK. September 2024 deflasi tercatat 0,12 persen (mtm) dan Agustus 0,03 persen (mtm).

Dengan inflasi Oktober 2024, secara tahunan (yoy) inflasi mencapai 1,71 persen, menurun dibanding realisasi inflasi September yang mencapai 1,84 persen (yoy).

Sementara inflasi inti Oktober 2024 mencapai 0,22 persen (mtm), lebih tinggi dibanding September 2024 yang tercatat 0,16 persen (mtm). Secara tahunan, (yoy) inflasi inti Oktober 2024 tercatat 2,21 persen dibanding September sebesar 2,09 persen.

Inflasi inti mengukur kenaikan harga barang dan jasa di luar bahan makanan yang masuk komponen bergejolak atau bahan makanan (volatile food), dan harga komoditas yang diatur pemerintah (administered prices) seperti BBM.

Inflasi inti adalah komponen inflasi yang cenderung stabil, dipengaruhi faktor-faktor seperti interaksi permintaan dan penawaran, nilai tukar, ekonomi dan harga komoditas global, serta ekspektasi inflasi di masa depan.

Karena itu inflasi inti menjadi indikator daya beli masyarakat dari konsumsi barang sekunder dan tersier alias non bahan makanan.

Menurut pemerintah, tetap meningkatkanya inflasi inti menunjukkan, deflasi lima bulan berturut-turut bukan karena melemahnya daya beli, tapi lebih karena melimpahnya pasok bahan makanan yang membuat harganya terus merosot.

Perkembangan inflasi inti Oktober 2024 didorong oleh peningkatan harga komoditas global. Realisasi inflasi inti itu disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan, nasi dengan lauk, dan kopi bubuk.

Sedangkan kelompok volatile food pada Oktober 2024 melanjutkan deflasi (minus/turun) 0,11 persen (mtm), namun jauh lebih rendah dibanding deflasi September yang tercatat 1,34 persen (mtm).

Baca juga: September Lagi-Lagi Deflasi, Kali Ini Jauh Lebih Tinggi

Deflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas aneka cabai, kentang, dan ikan segar. Penurunan harga bahan makanan itu terjadi karena pasokan masih cukup banyak seiring masih berlangsungnya periode panen.

Secara tahunan (yoy), kelompok volatile food mengalami inflasi 0,89 persen pada Oktober 2024, dibanding 1,43 persen pada September.

Sementara kelompok administered prices mengalami deflasi 0,25 persen (mtm), lebih dalam dibanding September yang hanya 0,04 persen. Terutama didorong komoditas bensin seiring dengan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dan tarif angkutan udara.

Secara tahunan (yoy) inflasi kelompok administered prices tercatat 0,77 persen, menurun dibanding inflasi September yang mencapai 1,40 persen (yoy).

Berita Terkait

Ekonomi

Cadangan Devisa Terus Merosot, Agustus 2025 Berkurang Lagi Jadi USD150,7 Miliar

Cadangan devisa merupakan salah satu instrumen yang menentukan stabilitas...

Menteri Keuangan Diganti, Harga Saham Jatuh

Presiden Prabowo Subianto mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati...

Kiprah BSI Dorong Green Zakat, dari Green Building Hingga One Home One Tree

Bank BSI terus mendorong optimalisasi zakat dan pertumbuhan ekonomi...

Utang Pinjol dan Paylater Warga RI Terus Meningkat Tinggi

Buy now pay later (BNPL) adalah layanan keuangan yang...

Berita Terkini