Dalam 3 Tahun Harga Rumah Di Parung Panjang Naik 2 Kali Lipat

Berbagai kawasan yang berkembang ditopang oleh masifnya proyek infrastruktur yang mendorong juga munculnya berbagai fasilitas terus mendorong harga produk properti. Infrastruktur jalan tol telah membuat aksesibilitas ke seluruh kawasan besar Jabodetabek semakin mudah.
Infrastruktur telah membuat daerah yang dulunya disebut pinggiran mengalami perkembangan luar biasa dan semakin mudah diakses. Hingga beberapa tahun ke depan masih akan ada beberapa proyek jalan tol yang beroperasi sehingga membuat konektivitas antar wilayah semakin mudah.
Situasi itu membuat pengembangan proyek properti semakin marak khususnya yang mengandalkan kedekatan dengan jalan tol maupun transportasi publik. Kemudahan aksesibilitas yang ditopang perkembangan infrastruktur itu juga telah menjadi solusi bagi kalangan pekerja untuk menentukan lokasi huniannya.
Dengan aksesibilitas yang semakin mudah, pilihan hunian menjadi lebih beragam karena kalangan pengembang bisa menghadirkan produk hunian di lokasi-lokasi yang dekat dengan pusat fasilitas yang ditunjang dengan kemudahan aksesibilitas itu.
GNA Group mengoptimalkan situasi ini dengan menghadirkan perumahan Golden Flower yang menyasar khusus kalangan pekerja supaya mudah mengakses hunian pertama (first time home buyer). Lokasinya di Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten atau perbatasan antara Parung Panjang dengan Kabupaten Tangerang.
Menurut Direktur Utama GNA Group Gregorius Gunho, pengembangan Golden Flower sangat diuntungkan dengan perkembangan infrastruktur di kawasannya. Golden Flower diluncurkan pada bulan September 2021 dengan harga perdana Rp300 juta dan sekarang tipe yang sama sudah Rp600 juta.
“Jadi ada kenaikan mencapai dua kali lipat hanya dalam kurun waktu tiga tahun. Penghuni diuntungkan dengan aksesibilitas yang mdah dan pilihan transportasi publik yang dekat sehingga tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi. Perumahannya diapit tiga exit tol yang semuanya bisa ditempuh kurang dari 20 menit,” ujarnya kepada housingestate.id, Sabtu (16/11).
Exit tol di sekitaran Golden Flower yaitu tol Legok, tol Karawaci, dan tol Serbaraja. Ke Bandara Soekarno Hatta hanya butuh waktu satu jam melalui tol Kounciran dan hanya butuh waktu lima menit ke Stasiun Parung Panjang.
Dikembangkan di atas lahan seluas 3,1 ha, Golden Flower akan mencakup 219 unit rumah 1-2 lantai. Tipe rumahnya mulai 21/50, 31/50, 21/60, 31/60, 36/72, 47/84, dan tipe dua lantai 48/60, 53/60, 62/60, 48/72, 53/72, dan 62/72. Saat ini kawasannya telah dihuni dan sudah sangat hidup dengan fasilitas taman, clubhouse, kolam renang, hingga shuttle car untuk ke berbagai lokasi strategis di kawasan.
Direktur GNA Group Bernadeta Ratna Niken menambahkan, Golden Flower dikembangkan dengan memanfaatkan kontur lahan ekstrim dan iklim kawasan yang masih sejuk untuk menghadirkan hunian yang hijau dan asri melalui pengaplikasian konsep modern dan sustainable development.
“Tuntutan hunian yang dibutuhkan keluarga muda kami terapkan sepenuhnya di perumahan ini dan itu menjadi concern kami untuk menghadirkan hunian yang sehat ditunjang dengan view asri. Penerapan konsep hunian seperti ini yang menjadi tren kekinian khususnya setelah kesadaran yang tinggi setelah kita hidup dengan pandemi,” jelasnya.
Golden Flower memiliki jalan utama yang lebar dengan lahan berkontur selain beberapa fasilitas yang dibutuhkan penghuni. Sesuai namanya, ada taman tengah yang dipenuhi dengan ragam vegetasi berupa pohon besar maupun bunga. Setiap unit rumahnya dirancang memiliki layout yang bisa mengoptimalkan paparan udara dan cahaya yang masuk ke dalam rumah.