Hankyu Hanshin Jadi Strategic Partner INPP untuk Pengembangan Proyek Komersial di Bali

Kolaborasi menjadi kunci untuk mendorong maupun mempercepat gerak bisnis seperti yang dilakukan oleh PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) dengan Hankyu Hanshin Properties. Pada 8 Januari 2025, kedua perusahaan meneken Joint Venture Agreement untuk pengembangan kawasan komersial di Kompleks Sahid Kuta Lifestyle Resort, Bali.
INPP yang juga dikenal sebagai Paradise Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, komersial, dan penjualan properti dengan ciri utama pengembangan destinasi gaya hidup ikonik di kota-kota utama Indonesia.
Sementara Hankyu Hanshin Properties yang berkantor pusat di Osaka adalah anak perusahaan Hankyu Hanshin Holdings Inc., dengan keahlian mengelola dan mengembangkan banyak lini bisnis meliputi fasilitas perkantoran, komersial, real estat komprehensif, dan sebagainya.
Untuk memanfaatkan ekspertis kedua perusahaan, kolaborasi ini diharapkan bisa membawa kedua belah pihak pada tujuan yang sama yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang didukung oleh pasar besar. Paradise Indonesia akan memegang kendali atas operasional dan pengelolaan properti di kawasan dengan menerapkan prinsip kolaborasi yang efektif dan berkelanjutan.
Kawasan komersial yang dikerjasamakan merupakan kompleks properti yang berlokasi di Jalan Pantai Kuta, Bali, sebuah lokasi yang dikenal akan keindahan pantai serta menjadi pusat kegiatan olahraga laut.
Di kawasan itu Paradise Indonesia memiliki lima unit bisnis dalam konsep mixed use properties yaitu beachwalk Shopping Center, Hotel Sheraton Bali Kuta International, dan Hotel Aloft Bali Kuta at Beachwalk yang dioperasikan oleh Marriot International. Selain itu masih ada Yello Hotel Kuta Beachwalk yang dioperasikan Marriott International dan Beachwalk Residence yang dioperasikan Ascott Group.
“Penandatanganan perjanjian ini menjadi tonggak penting untuk kolaborasi kedua perusahaan yang akan memperkuat kerja sama ya ng dimulai dari properti Paradise Indonesia di Bali. Bersama-sama kami ingin menggabungkan keahlian dan sumber daya untuk menciptakan sinergi yang signifikan, mempercepat inovasi, dan mendorong pertumbuhan bisnis kedua belah pihak,” ujar CEO Paradise Indonesia Anthony P. Susilo dalam siaran pers yang diterbitkan Senin (13/01).
Dengan kolaborasi ini juga diyakini akan membuka berbagai peluang baru yang memberika nilai tambah bagi pemangku kepentingan serta menciptakan pengalaman luar biasa khususnya bagi konsumen maupun seluruh stakeholder.
Baca juga: Obligasi Paradise Indonesia Oversubscribe, Ekspansi Bisnis Jadi Lebih Leluasa
Kolaborasi ini juga bertujuan memperkuat posisi kedua belah pihak dalam industri properti di Indonesia yang sangat kompetitif sekaligus mendorong pertumbuhan sektor properti di tingkat Asia. Kedua perusahaan berharap melalui kolaborasi ini akan memberikan keuntungan strategis dalam hal pengembanga portofolio properti serta memperluas peluang properti di Indonesia.
Direktur Utama Hankyu Hanshin Properties Indonesia Takeda Takashi menambahkan, partisipasi perusahaan dengan Paradise Indonesia yang dimulai dari Kompleks Sahid Kuta Lifestyle Resort Bali menjadi langkah kolaborasi strategis yang akan memperkuat posisi perusahaan dalam memperluas pengembangan bisnis di kawasan ASEAN.
Selain di Bali, Paradise Indonesia tengah menembangkan sejumlah proyek strategis seperti Antasari Place di Jakarta, 23 Paskal-Extension di Bandung, 23 Semarang, serta properti mixed-use di Balikpapan dan Makassar. Bersama anak perusahaannya, Paradise Indonesia memiliki dan mengelola beragam portofolio hotel, pusat perbelanjaan, dan apartemen yang saling bersinergi untuk menciptakan model bisnis berkelanjutan.
Saat ini Paradise Indonesia memiliki 14 hotel di Jakarta, Bali, Batam, Yogyakarta, dan Makassar serta mengoperasikan enam pusat perbelanjaan di Jakarta, Bandung, dan Bali. Belum lama ini Paradise Indonesia telah menyelesaikan Hotel Hyatt Place di Makassar dan tengah mengelola tiga proyek aktif: perluasan 23 Paskal Bandung, mixed use Antarasi Place Jakarta, dan pengembangan mixed use di Semarang.