Supaya Ada Uang untuk Berinvestasi, Warren Buffett Sarankan 5 Hal Ini

Kelas menengah yang saat ini sedang terhimpit kondisi ekonomi yang belum kondusif, mungkin perlu menyimak 5 saran Warren Buffett ini agar hidupnya tidak makin kemrusung dan bisa berinvestasi.
Buffett, Chairman dan CEO perusahaan investasi raksasa Berkshire Hathaway (AS), dikenal sebagai investor saham yang piawai dan super kaya, namun menjalani gaya hidup sederhana dan tidak hedon.
Buffett sering memberikan nasihat dan kiat mengelola keuangan bagi siapa saja yang mau menyimaknya, termasuk dalam membeli barang dan jasa. Bagi Buffett, kebutuhan harus lebih didahulukan ketimbang keinginan. Dengan demikian uang bisa dihemat dan dipakai berinvestasi.
Berikut 5 nasihatnya seperti dikutip detikcom dari New Trade U, yang mungkin layak disimak terutama oleh kalangan menengah yang sering terjebak dalam hedonisme yang impulsif.
1. Tidak membeli mobil baru kalau tidak perlu
Nasihat paling konsisten disampaikan Buffett. Menurut dia, kendaraan adalah salah satu aset yang dengan cepat kehilangan nilainya setelah dibeli.
Mobil baru langsung kehilangan nilai hingga 20 persen dari harga perolehannya setelah dibeli. Nilainya akan terus turun hingga 60 persen selama lima tahun pertama. Bagi Buffett, membeli mobil bekas yang kondisinya masih baik adalah pilihan yang lebih rasional.
Baca juga: Iwan Sunito: Keuntungan Investasi Properti Itu Saat Membeli, Bukan Ketika Menjual
2. Berlangganan hanya yang dibutuhkan
Di era digital banyak layanan berlangganan ditawarkan, seperti streaming video dan musik, TV kabel, sampai keanggotaan fitness dan lain-lain. Buffett menyatakan, berlangganan layanan yang tidak digunakan secara maksimal adalah kebiasaan yang perlu dihindari.
Jadi, anda perlu me-review layanan berlangganan apa saja yang memang diperlukan dan memang dimanfaatkan dengan baik, dan menghilangkan layanan berlangganan yang tidak benar-benar dibutuhkan.
3. Nggak usah beli rumah baru
Buffett mengakui pentingnya orang punya rumah sendiri. Namun demikian, orang tidak harus membeli rumah baru atau pindah ke rumah yang lebih besar seiring perkembangan karir, kesejahteraan dan pertambahan jumlah anggota keluarga.
Buffett memberi contoh dirinya, yang dengan tetap tinggal di rumah yang sama yang dibelinya di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, sejak 1958 seharga USD31.500 atau sekitar Rp510 juta.
Soal rumah Buffet lebih menekankan pada kepraktisan dan menyesuaikan dengan kemampuan. Membeli rumah baru atau pindah ke rumah yang lebih besar akan meningkatkan pengeluaran untuk cicilan utang, pajak dan bea, serta biaya pemeliharaan dan penggantian utilitas yang lebih besar.
Baca juga: Otoritas Keuangan dan Moneter Ajak Kaum Milenial dan Gen Z Berinvestasi dengan Prinsip 3 C
4. Beli barang berkualitas
Sebagian orang sering tergoda berbelanja karena melihat harganya yang murah. Padahal, barang-barang murah sering berkualitas rendah dengan masa pakai yang pendek.
Akibatnya, orang harus selalu mengganti barangnya atau mengeluarkan biaya pemeliharaan/perbaikan yang tinggi. Akibatnya, penggunaan barang berharga murah itu justru menjadi lebih mahal dalam jangka panjang.
Dalam membeli barang dan jasa, Buffett menekankan pentingnya mengedepankan kualitas ketimbang kuantitas. Dengan demikian anda bisa mengurangi frekuensi penggantian barang dan bisa menghemat lebih banyak uang untuk diinvestasikan.
5. Hindari berjudi
Buffett secara konsisten mengkritik berbagai jenis perjudian dan lotere. Menurutnya judi merupakan hasil kesalahpahaman tentang probabilitas, dan gejala dari budaya akan kekayaan instan ketimbang membangunnya secara sistematis melalui investasi.
Buffett percaya uang yang dihabiskan untuk berjudi, dapat diinvestasikan dengan lebih baik pada aset yang lebih mungkin menghasilkan keuntungan dari waktu ke waktu.