Survei BI: Masyarakat Merasa Makin Sulit Dapat Pekerjaan

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) Januari 2025 yang dipublikasikan pekan ini mengungkapkan, konsumen makin tidak optimis melihat kondisi ekonomi saat ini.
Telihat dari merosotnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dari 116 pada Desember 2024 menjadi 113,5 poin pada Januari 2025, kendati masih berada di zona optimis (indeks >100).
Tiga komponen pembentuk IKE mengalami penurunan. Yang paling merosot komponen Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dari 112,2 (Desember 2024) menjadi 107,7 poin (Januari 2025).
Dari 4 kelompok pendidikan, hanya responden berpendidikan pascasarjana yang meningkat persepsinya terhadap ketersediaan lapangan kerja, dengan indeks 118,2 dari bulan sebelumnya 106,6 poin.
Sedangkan persepsi 3 kelompok pendidikan lainnya menurun, dengan kelompok berpendidikan akademi paling merosot optimismenya terhadap ketersediaan lapangan kerja dengan indeks 107 dari sebelumnya 124 poin.
Disusul kelompok berpendidikan sarjana dari indeks 133 menjadi 118,5, dan kelompok berpendidikan SLTA dari indeks 103,6 menjadi 102,4.
Sementara komponen Indeks Penghasilan Saat ini menurun dari 123,9 menjadi 122,6 poin, dan komponen Indeks Pembelian Barang Tahan Lama dari 111,8 menjadi 110,3 poin.
Baca juga: Menurun Optimisme Konsumen Terhadap Lapangan Kerja
Optimisme terhadap kondisi penghasilan saat ini meningkat pada responden dari kalangan menengah bawah (pengeluaran Rp2,1-3 juta) dengan indeks 118,8 dari sebelumnya 114,3, dan menengah atas (pengeluaran Rp4,1-5 juta) dari indeks 127,3 menjadi 130 poin.
Tiga kelompok lain menurun optimismenya terhadap penghasilan saat ini, dengan kalangan atas (pengeluaran >Rp5 juta) paling dalam penurunannya dengan indeks 130,5 dari bulan sebelumnya 139,1 poin.
Diikuti kalangan menengah (pengeluaran Rp3,1-4 juta) dari indeks 121,4 menjadi 119,4 poin, dan kalangan bawah (pengeluaran Rp1-2 juta) dari indeks 113,8 menjadi 113,1 poin.
Karena makin kurang optimis dengan penghasilan saat ini, empat dari lima kelompok pengeluaran mengerem pembelian barang tahan lama.
Tercermin dari Indeks Pembelian Barang Tahan Lama ke-4 kelompok yang menurun. Paling merosot indeks kalangan atas (kelompok pengeluaran >Rp5 juta) dari 119,8 menjadi 112,7, diikuti kaum menengah, menengah atas, dan kalangan bawah.
Yang meningkat optimismenya membeli barang tahan lama, hanya kalangan menengah bawah (pengeluaran Rp2,1-3 juta) dengan indeks 109,4 dari bulan sebelumnya 105,9 poin.